Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ciptadana Asset Management Racik Produk DIRE dan DInfra Anyar

Ciptadana Asset Management juga merancang produk reksa dana terproteksi (RDT), Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT), dan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA).
 Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) IGD Nyoman Yetna Setya (kedua dari kanan) memberikan cindera mata kepada Direktur Utama Ciptadana Asset Management Paula Rianty Komarudin usai pencatatan perdana DIRE Padjajaran di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (29/1/2019)./Bisnis-Emanuel B. Caesario
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) IGD Nyoman Yetna Setya (kedua dari kanan) memberikan cindera mata kepada Direktur Utama Ciptadana Asset Management Paula Rianty Komarudin usai pencatatan perdana DIRE Padjajaran di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (29/1/2019)./Bisnis-Emanuel B. Caesario

Bisnis.com, JAKARTA—PT Ciptadana Asset Management menyiapkan penerbitan sejumlah produk alternatif investasi baru pada 2020.

Direktur Marketing PT Ciptadana Asset Management Charisma Siasi menyampaikan, pihaknya sedang merancang sejumlah produk baru pada 2020 seperti Reksa Dana Terproteksi (RDT), Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT), Dana Investasi Real Estate (DIRE), Dana Investasi Infrastruktur (Dinfra), dan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA).

“Tahun lalu kami juga fokus di produk alternatif investasi, karena pembangunan atau proyek riil membutuhkan alternatif dana, dan [dana] itu bisa dicari di pasar modal,” tuturnya saat dihubungi Bisnis.com, Senin (13/1/2020).

Produk RDPT diperkirakan akan dirilis pada kuartal I/2020. Adapun, KIK EBA dengan aset dasar kredit salah satu perusahaan bakal diluncurkan pada semester I/2020.

Untuk produk DIRE, aset dasarnya adalah sejumlah pabrik, sedangkan DINFRA belum bisa dipublikasikan. Kedua produk diharapkan dapat diluncurkan pada kuartal IV/2020.

“Kami sedang membahas dengan klien potensial, mudah-mudahan segera deal. Karena buat produknya butuh waktu 3 bulanan, kita usahakan sebelum kuartal IV/2020 keluar semua, sehingga tinggal launching,” imbuhnya.

Charisma menyebutkan pihaknya optmistis dengan peluncurkan produk alternatif karena respons pasar yang ingin mendiversifikasi portofolio, sehingga mencari investasi baru. Dari sisi suplai, Presiden Joko Widodo juga masih memacu infrastruktur.

Pemerintah saat ini tengah menggodok pengembangan mega proyek ibu kota negara yang baru. Salah satu pendanaan potensial tentunya dari pasar modal, melalui produk alternatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper