Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Akhir 2020 Diprediksi di Rentang 6.850-7.000

IHSG pada akhir 2020 diproyeksi berada di rentang 6.850 hingga 7.000. Simak penjelasannya.
Pengunjungi mengamati layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta pada Jumat (15/11/2019)./Antara -Dhemas Reviyanto
Pengunjungi mengamati layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta pada Jumat (15/11/2019)./Antara -Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada akhir 2020 diproyeksi berada di rentang 6.850 hingga 7.000.

Analis Kresna Sekuritas Robertus Hardy mengatakan pergerakan IHSG bakal lebih tajam pada 2020. Hal itu berbeda dengan pergerakan IHSG pada akhir 2019 yang tumbuh 1,7% ke level 6.299.

Dia memperkirakan pergerakan IHSG pada tahun ini berada di rentang 6.850 hingga 7.000 dengan menggunakan perhitungan 16 kali hingga 16,3 kali dari proyeksi perbandingan harga dan laba bersih yang mengikuti proyeksi pertumbuhan laba bersih emiten di kisaran 12% hingga 13%.

“Kami menghitung IHSG pada 6.850-7.000 menggunakan 16 sampai 16,3 kali dari proyeksi perbandingan harga dan laba bersih mengikuti 12%-13% proyeksi pertumbuhan laba bersih secara tahunan,” ujarnya dikutip dari hasil risetnya pada Sabtu (11/1/2020).

Adapun, beberapa faktor yang memengaruhi yakni proteksi dan hambatan tarif dagang. Kemudian, tren perlambatan ekonomi global dan harga komoditas yang rendah. Selain itu, birokrasi berbelit yang menghambat pertumbuhan investasi hingga defisit neraca dagang dan fiskal.

Kendati demikian, masih terdapat peluang yang bisa mendorong pertumbuhan beberapa sektor sehingga mengatrol IHSG pada 2020.

Peluang yang bisa dioptimasi yakni inflasi rendah, peluang pertumbuhan ekonomi daerah yang lebih tinggi seperti di daerah Ibu Kota baru serta daerah industri, stabilitas politik dengan penunjukan kabinet baru dan rencana pemberian insentif dari penerapan hukum omnibus, serta kelanjutan proyek infrastruktur dan meningkatnya adopsi teknologi.

Atas proyeksi tersebut, Hardy merekomendasikan saham beberapa emiten seperti BBCA, BBRI, BMRI, HMSP, GGRM dan UNTR. Saham dari emiten lainnya yang direkomendasikan yakni PTBA, ITMG, TLKM, WIKA, ADHI, JSMR, dan INTP.

Kepala Riset Ekuitas Danareksa Sekuritas Helmy Kristanto mengatakan dalam hasil risetnya IHSG bisa bergerak menyentuh 6.970.

Proyeksi tersebut mempertimbangkan rasio harga saham dan laba bersih (price/earning/PE) sebesar 16,4 kali dan proyeksi pertumbuhan laba bersih per harga saham (earning per share/EPS).

Dengan dominasi kepemilikan asing, pihaknya berharap stabilitas pada ekonomi makro dan politik yang bakal berimbas pada peningkatan portofolio investasi termasuk saham.

Atas proyeksi tersebut, dia merekomendasikan saham beberapa emiten seperti TLKM, BMRI, ICBP, WIKA dan ASII. Terakhir,  PTBA, MAPI, PWON, EXCL, dan LSIP agar turut dicermati oleh investor.

“Target indeks 6.970 dengan pendekatan dari atas ke bawah. Kami menerapkan variasi PE 16,4 kali pada pertumbuhan EPS 9%,” kata Helmy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper