Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Panin AM Targetkan IHSG Tembus 7.500 Tahun Ini

Ada sejumlah sentimen internal dan eksternal yang menjadi dasar proyeksi pencapaian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke level 7.500.
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Kendati optimistis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat meningkat pada 2020, sejumlah manajer investasi (MI) dan sekuritas masih berbeda pendapat mengenai seberapa besar kenaikannya.
 
Ada yang memprediksi kenaikan IHSG cenderung moderat ke level 6.600—6.700, ada juga yang memproyeksi mampu menembus 7.000. Salah satu pihak yang sangat optimistis terhadap laju IHSG pada 2020 adalah Panin Asset Management.
 
Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan pihaknya meyakini target harga wajar IHSG pada 2020 sebesar 7.300—7.500. Ada tiga faktor yang mendorong penguatan pasar.
 
Pertama, pemulihan harga CPO yang mendorong daya beli masyarakat. Kedua, berkurangnya risiko politik dibandingkan tahun lalu dan penerapan Omnibus Law.

Ketiga, kembali masuknya investor asing ke pasar modal domestik.
 
“Asing kini cenderung melakukan aksi beli. Ini terjadi karena valuasi pasar negara maju mahal dan antisipasi Pemilihan Presiden (Pilpres) AS. Mereka pun masuk ke negara berkembang, termasuk Indonesia,” paparnya kepada Bisnis, Kamis (9/1/2020).
 
Untuk pemilihan portofolio, sambung Rudiyanto, Panin Asset Management memilih masuk ke sejumlah saham potensial di sektor properti, keuangan, dan komoditas tambang. Perusahan juga mengambil saham emiten yang akan melakukan aksi korporasi besar.
 
“Tahun lalu, yang aksi korporasi ada BNLI [PT Bank Permata Tbk.] dan BDMN [PT Bank Danamon Indonesia Tbk.], itu naik cukup bagus. Saham emiten yang mau melakukan aksi juga kami pantau,” imbuhnya.
 
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Panin Asset Management memiliki dana kelolaan atau Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana sebesar Rp12,64 triliun pada 2019, dari 47 produk. Perusahaan menempati posisi 14 di antara MI lainnya dengan dana kelolaan terbesar.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper