Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Lautan Merah, IHSG Ditutup Melemah 0,85 Persen

Pelemahan pasar saham global menyeret turun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (8/1/2020), di tengah meningkatnya kekhawatiran geopolitik.
Pengunjung berdiri di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (26/9)./JIBI-Abdullah Azzam
Pengunjung berdiri di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (26/9)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan pasar saham global menyeret turun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (8/1/2020), di tengah meningkatnya kekhawatiran geopolitik.

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG ditutup di level 6.225,69 dengan pelemahan 0,85 persen atau 53,66 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Selasa (7/1/2020), IHSG mampu menutup pergerakannya di level 6.279,35 dengan kenaikan 0,35 persen atau 21,94 poin.

Indeks mulai tergelincir ke zona merah dengan dibuka terkoreksi 0,49 persen atau 30,9 poin di posisi 6.248,44 pada Rabu (8/1). Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak cenderung tertekan di level 6.218,13 – 6.250,12.

Delapan dari sembilan sektor berakhir di zona merah, dipimpin industri dasar (-2,15 persen) dan pertanian (-1,55 persen). Satu-satunya sektor yang mampu berakhir di wilayah positif adalah tambang (+0,19 persen).

Adapun dari 671 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 104 saham menguat, 304 saham melemah, dan 263 saham stagnan.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) yang masing-masing turun 0,89 persen dan 3,38 persen menjadi penekan utama pelemahan IHSG.

Bersama IHSG, nilai tukar rupiah ditutup melemah 22 poin atau 0,16 persen di level Rp13.900 per dolar AS, setelah mampu menguat 66 poin dan berakhir di posisi 13.878 pada Selasa (7/1).

Menurut Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christopher, konflik antara Iran dengan Amerika Serikat masih menjadi pemberat laju IHSG pada perdagangan hari ini.

Indeks saham lainnya di Asia ikut memerah, di antaranya indeks Hang Seng Hong Kong (-0,83 persen), Kospi Korea Selatan (-1,11 persen), dan Shanghai Composite China (-1,22 persen).

Di Jepang, indeks Nikkei 225 dan Topix berakhir turun tajam masing-masing 1,57 persen dan 1,37 persen setelah mampu membukukan rebound pada perdagangan Selasa (7/1).

Indeks FTSE Malay KLCI ikut tertekan dengan berakhir turun tajam 1,44 persen, sementara indeks Straits Times Singapura dan SE Thailand masing-masing melemah 0,17 persen dan 1,67 persen pada pukul 15.47 WIB.

Bursa Asia melemah bersama pasar saham global setelah Iran menembakkan rudal ke dua fasilitas militer milik Amerika Serikat di Irak.

Pihak Pentagon AS telah mengkonfirmasikan perihal serangkaian rudal yang ditembakkan ke dua pangkalan udara AS-Irak pada Rabu (8/1) pagi waktu Baghdad.

Serangan tersebut merupakan pembalasan Iran atas serangan udara AS di Irak yang menewaskan Jenderal Iran Qasem Soleimani pada Jumat (3/1/2020).

Setelah Iran menembakkan rudalnya pada Rabu pagi, pasar finansial global seketika terjungkal ke zona merah, reaksi serupa yang dialami ketika AS melancarkan serangan udara di Irak pada Jumat (3/1).

Padahal, mayoritas bursa saham di Asia mampu rebound pada Selasa (7/1) mengikuti penguatan Wall Street pada perdagangan Senin (6/1/2020) saat investor mengesampingkan ancaman Iran untuk membalas kematian Soleimani terhadap AS.

"Pasar tidak memperhitungkan peluang terjadinya konflik besar yang cukup tinggi ketika serangan udara AS terjadi [pekan lalu]," tutur Max Gokhman, kepala alokasi aset untuk Pacific Life Fund Advisors.

“Sekarang semakin jelas jika situasinya tidak akan mereda dan rasa khawatir kini menghilangkan harapan di benak para investor,” tambahnya, seperti dilansir dari Bloomberg.

Harapan bahwa konflik AS-Iran tidak berkepanjangan untuk saat ini kemudian berhasil mendorong pasar saham memperoleh sedikit tenaga. Indeks futures AS turun hanya 0,1 persen setelah sempat terjungkal 1,7 persen.

Volatilitas pada perdagangan hari ini bertambah setelah sebuah pesawat Boeing 737 milik maskapai Ukraine Airlines dilaporkan jatuh tak lama usai lepas landas dari Iran.

Namun, pelemahan pasar saham yang dipengaruhi berita tersebut kemudian juga sedikit memudar menyusul laporan bahwa jatuhnya pesawat disebabkan oleh masalah teknis.

“Meski kita akan melihat pasar bereaksi terhadap serangan hari ini, kami tidak melihatnya sebagai sentimen penghindaran risiko dalam jangka panjang,” ujar Chen Haoyang, direktur pelaksana di Shanghai Leader Capital Co.

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

Penurunan (persen)

BBCA

-0,89

TPIA

-3,38

UNVR

-1,48

BMRI

-1,32

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

Kenaikan (persen)

GGRM 

+2,50

HMSP

+0,89

UNTR

+1,41

MDKA

+4,18

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper