Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS dan Iran Makin Panas, IHSG Diproyeksi Lanjut Melemah

Pada perdagangan Rabu (8/1/2020), IHSG ditutup melemah 0,86% ke level 6.225,69. Bagaimana prospeknya pada perdagangan esok?
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada Kamis (9/1/2020) diperkirakan masih melemah yang dipengaruhi oleh memanasnya konflik antara Amerika Serikat dan Iran.

Pada perdagangan Rabu (8/1/2020), IHSG ditutup melemah 0,86% ke level 6.225,69. Pelemahan ini didorong oleh sektor industri dasar dan perkebunan yang masing-masing melemah sebesar 2,15% dan 1,55%.

Dalam riset hariannya, Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan, mengatakan pelemahan IHSG juga didorong oleh sentimen perang AS-Iran yang kembali memanas. Investor menjadi lebih konservatif untuk masuk ke pasar modal.

"IHSG Kamis (9/1/2020) diprediksi melanjutkan pelemahan, di mana perhatian investor masih akan tertuju pada kelanjutan perang antara AS dan Iran. Secara teknikal, indikator stochastic membentuk deadcross yang mengindikasikan masih ada potensi pelemahan jangka pendek," katanya.

Dennies memperkirakan IHSG bergerak pada rentang resistance 6.245 hingga 6.263 dan rentang support 6.199 hingga 6.213.

Beberapa saham yang direkomendasikan untuk dicermati oleh para investor, antara lain ANTM, CPIN, dan SCMA.

Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menyatakan potensi pergerakan IHSG masih cenderung bearish yang terlihat dari indikator Stochastic dan RSI yang memiliki pola bearish. MACD juga mulai mengkonfirmasi pergerakan divergent negatif.

"Kami perkirakan IHSG akan bergerak melanjutkan pelemahan dengan support resistance 6.189-6.249," katanya.

Adapun, saham-saham yang masih dapat dicermati secara teknikal menurut Lanjar, di antaranya LSIP, BNGA, ASSA, ASII, TINS, BEST, POWN, CTRA, dan AKRA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper