Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Spindo (ISSP) Bidik Kenaikan Pendapatan hingga 20 Persen

Saat ini perseroan memiliki sebanyak 6 unit produksi yang berada di Surabaya, Pasuruan, Karawang, dan Sidoarjo serta warehouse yang berlokasi di Bandung & Jakarta Barat dan Samarinda.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika I Gusti Putu Suryawirawan bersama Direktur Utama PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk Ibnu Susanto meninjau lokasi pabrik baru dan pengoperasian mesin-mesin baru di PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, di Karawang 17 November 2015. /Bisnis.com
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika I Gusti Putu Suryawirawan bersama Direktur Utama PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk Ibnu Susanto meninjau lokasi pabrik baru dan pengoperasian mesin-mesin baru di PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, di Karawang 17 November 2015. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen pipa baja PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. memandang 2020 sebagai tahun yang berpotensi besar terhadap bisnis perusahaan.

Investor Relation Steel Pipe Industry of Indonesia Johanes Wahyudi Edward mengatakan pada tahun ini perseroan tetap menargetkan pertumbuhan baik untuk pendapatan maupun margin. Pendapatan juga diproyeksikan bisa naik dua digit.

"Untuk pertumbuhan penjualan diproyeksikan naik 15% hingga 20%," ujarnya, Senin (6/1/2020).

Johanes menuturkan faktor pendorong utama masih berasal dari dalam negeri, yaitu sektor infrastruktur yang diharapkan memiliki dampak lanjutan pada 2020. Salah satunya yaitu percepatan pembangunan di area-area yang saat ini dilewati oleh jalan tol.

Sektor konstruksi, infrastruktur, dan utilitas menjadi pasar utama yang menyerap produk perseroan dengan porsi sebesar 64% pada kuartal III/2019. Setelahnya, industri otomotif dan furnitur berkontribusi sebesar 19% dan 17% terhadap total penjualan perusahaan.

Pada periode sembilan bulan 2019, emiten dengan kode saham ISSP ini membukukan penjualan dan pendapatan jasa senilai Rp3,61 triliun atau tumbuh 6,58% secara tahunan dari Rp3,39 triliun. Laba periode berjalan tercatat senilai Rp122,25 miliar melonjak dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp15,54 miliar.

Johanes menambahkan walaupun tahun tikus logam memiliki potensi, tetapi juga memiliki tantangan terutama dari ekonomi global seperti tensi politik di Timur Tengah.

"Perkembangan fluktuasi harga bahan baku yang disebabkan perkembangan ekonomi China dan India juga menjadi tantangan pada tahun ini," jelasnya.

Pada 2019, ISSP berusaha mendorong penjualan ekspor yang tidak terpengaruh libur hari raya di Indonesia untuk memperkuat kinerja. Perseroan menargetkan kontribusi ekspor dapat mencapai 10%-15% pada akhir 2019 dengan fokus menggarap pasar Kanada dan Amerika Serikat.

Saat ini perseroan memiliki sebanyak 6 unit produksi yang berada di Surabaya, Pasuruan, Karawang, dan Sidoarjo serta warehouse yang berlokasi di Bandung & Jakarta Barat dan Samarinda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper