Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Ketegangan Iran - AS, Emas Naik ke Level Tertinggi Sejak 2013

Harga emas naik ke level tertinggi dalam lebih dari enam tahun terakhir, seiring meningkatnya ketegangan di Timur Tengah yang memicu ketidakpastian geopolitik dan permintaan akan aset safe haven.

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas naik ke level tertinggi dalam lebih dari enam tahun terakhir, seiring meningkatnya ketegangan di Timur Tengah yang memicu ketidakpastian geopolitik dan permintaan akan aset safe haven.

Harga emas di pasar spot menguat 2,3 persen ke level US$1.588,13 per troy ounce, level tertinggi sejak April 2013, dan diperdagangkan 1,5 persen di posisi US$1.575,36 pada pukul 7.22 waktu Singapura.

Sementara itu, harga emas berjangka Comex untuk kontrak Februari 2020 menguat 1,15 persen ke level US$1.570,30 per troy ounce pada pukul 07.04 WIB.

Seperti dilansir Bloomberg, pemerintah Iran mengatakan tidak akan lagi tunduk pada larangan pengayaan uranium setelah pembunuhan Jenderal Iran Qassem Soleimani, sementara parlemen Irak memilih untuk mengusir pasukan AS dari negara tersebut.

Presiden Donald Trump mengatakan kepada anggota parlemen AS pada hari Minggu bahwa ia siap untuk menyerang Iran "dengan cara yang tidak proporsional" jika negara tersebut melakukan balasan terhadap target AS.

Emas meraih awal yang gemilang di tahun 2020 dan membangun penguatan tahunan terbesar dalam hampir satu dekade, didorong oleh pelemahan dolar, suku bunga riil yang lebih rendah, dan dampak perang dagang dalam mengekang pertumbuhan global.

Kepala analis pasar AxiTrader Ltd., Stephen Innes mengatakan setelah serangan udara AS, kekhawatiran tentang seberapa jauh kedua belah pihak akan meningkatkan konflik akan membatasi sejauh mana pagar lindung nilai bergerak.

“Dengan perdagangan S&P 500 mendekati level tertinggi sepanjang masa dan mengingat pasar telah melakukan perdagangan dengan bias risiko positif yang kuat, emas sejauh ini merupakan lindung nilai terbaik di lingkungan ini dan akan menarik lebih banyak pembelian bahkan dari mereka yang cenderung tidak bermain-main dengan emas,” kata Innes, seperti dikutip Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper