Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emas Melonjak, Saham ANTM, PSAB, MDKA Mengkilap

Berdasarkan data Bloomberg, sejumlah saham yang terkait dengan komoditas emas mengalami penguatan harga pada perdagangan awal pekan ini.
Karyawan berada di depan papan elektronik yang menampilkan harga saham di Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan berada di depan papan elektronik yang menampilkan harga saham di Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Melonjaknya harga emas akibat ketegangan Iran dan Amerika Serikat turut mempengaruhi pergerakan saham emiten yang terkait dengan komoditas emas pada perdagangan Senin (6/1/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, sejumlah saham yang terkait dengan komoditas emas mengalami penguatan harga pada perdagangan awal pekan ini.

Kenaikan itu sejalan dengan sentimen melonjaknya harga emas ke level tertinggi dalam 6 tahun terakhir akibat tersulut oleh ketegangan Timur Tengah yang memicu ketidakpastian geopolitik dan permintaan akan aset safe haven.

Seperti dilansir Bloomberg, pemerintah Iran mengatakan tidak akan lagi tunduk pada larangan pengayaan uranium setelah pembunuhan Jenderal Iran Qassem Soleimani, sedangkan parlemen Irak memilih untuk mengusir pasukan AS dari negara tersebut.

Emas meraih awal yang gemilang pada 2020 dan membangun penguatan tahunan terbesar dalam hampir satu dekade, didorong oleh pelemahan dolar, suku bunga riil yang lebih rendah, dan dampak perang dagang dalam mengekang pertumbuhan global.

Harga emas berjangka Comex untuk kontrak Februari 2020 menguat 1,76% ke level US$1.579,60 per troy ounce pada pukul 09.53 WIB.

Pada perdagangan sesi I, Senin (6/1/2020) hingga pukul 10:30 WIB, saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) tercatat naik 35 poin atau 4,12% ke level Rp885 per saham.

Penguatan harga saham juga dialami oleh PT J Resources Asia Pasific Tbk. (PSAB) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA). Saham PSAB menguat 20 poin atau 6,9% ke level Rp310, sedangkan MDKA naik 60 poin atau 5,13% ke level Rp1.230 per saham.

Penguatan tipis juga dialami oleh saham PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) sebesar 1 poin atau 1,89% ke level Rp54 per saham. Senada, saham emiten Grup Astra yang memiliki lini usaha pertambangan emas, PT United Tractors Tbk. (UNTR) juga menguat tipis 225 poin atau 1,06% ke level Rp21.500.

Saat lima saham itu menguat, saham produsen dan distributor emas perhiasan PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) terpantau stagnan di level Rp210 dan saham PT Central Omega Resourcecs Tbk. (DKFT) justru terkoreksi 4 poin atau -2,67% ke level Rp146.

Dalam risetnya, Tim analis MNC Sekuritas berpendapat 2020 masih menjadi tahun bagi emiten berbasis logam mulia. Pasalnya, harga emas dinilai masih berpotensi naik ke level US$1.600-US$1.800 per troy ounces pada 2020.

Pada tahun ini, MNC Sekuritas merekomendasikan beli terhadap tiga saham yang terkait dengan logam mulia, yakni MDKA dengan target harga Rp7.950 [sebelum stock split], ANTM Rp1.300, dan HRTA Rp340.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper