Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ringkasan Perdagangan 20 Desember: IHSG & Rupiah Kompak Berbalik Menguat Hari Ini

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan hari dengan berbalik ke zona hijau, meskipun sempat tertekan sepanjang perdagangan.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/10/2019). /Antara-Nova Wahyudi
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/10/2019). /Antara-Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTAIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan hari dengan berbalik ke zona hijau, meskipun sempat tertekan sepanjang perdagangan.

Kinerja positif IHSG tersebut juga diikuti oleh nilai tukar rupiah yang ditutup terapresiasi.

Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com, Jumat (20/12/2019):

Bursa Asia Sambut Libur Natal, IHSG Ditutup Berbalik Menguat

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG ditutup berbalik menguat 0,55 persen atau 34,44 poin ke level 6.284,37, setelah berbalik ke zona hijau dengan dibuka naik 0,12 persen atau 7,23 poin di posisi 6.257,16 pada Jumat pagi.

Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak pada kisaran 6.231,47-6.284,37.

Enam dari sembilan sektor berakhir di zona hijau, didorong sektor infrastruktur yang menguat 2,07 persen dan industri dasar yang naik 1,38 persen. Tiga sektor lainnya melemah, didorong sektor perdagangan yang turun 0,89 persen.

Dari 669 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 169 saham menguat, 239 saham melemah, dan 261 saham stagnan.

Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Chandra Asri Pertrochemical Tbk. (TPIA) yang masing-masing menguat 3,08 persen dan 5,25 persen menjadi penopang utama terhadap penguatan IHSG.

Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Hari Ini

Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup berbalik menguat 7 poin atau 0,05 persen ke level Rp13,978 per dolar AS pada akhir perdagangan.

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,034 poin atau 0,03 persen ke level 97,413 pada pukul 15.53 WIB.

Nilai tukar rupiah dibuka terapresiasi tipis 1 poin atau 0,01 persen di level Rp13.984 per dolar AS pada perdagangan Jumat (20/12/2019) pagi ini.

Volume Perdagangan Rendah, Bursa Asia Mixed

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang stabil setelah menguat 1,2 persen minggu ini dan hampir 5 persen bulan ini.

Sementara itu, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang melemah masing-masing 0,18 persen dan 0,2 persen, sedangkan indeks Hang Seng menguat 0,08 persen.

Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 melemah masing-masing 0,4 persen dan 0,25 persen, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan ditutup menguat 0,35 persen.

"Tahun ini Santa tampaknya datang sedikit lebih awal dan pasar sedikit mengalami jenuh beli," kata Shane Oliver, kepala manajer investasi di AMP, seperti dikutip Reuters.

"Tapi tebakan terbaik kami adalah bahwa saham akan terus naik hingga akhir tahun mencerminkan sentimen pendorong musiman, tetapi dengan adanya risiko pelemahan jangka pendek di awal tahun baru,” lanjutnya.

Dikelilingi Sentimen Positif, Harga Minyak Siap Menguat di Akhir Pekan

Harga minyak mentah berada di jalur kenaikan mingguan ketiga seiring Amerika Serikat dan China membuat lebih banyak kemajuan menuju kesepakatan perdagangan fase satu.

Data Bloomberg menunjukkan, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) menguat 0,48% atau 0,29 poin ke posisi US$61,22 per barel, Kamis (19/12), sedangkan harga minyak mentah Brent menguat 0,20% atau 0,13 poin ke level US$66,67 per barel pada Jumat (20/12) pukul 13:17 WIB.

Mengutip Bloomberg, China mengatakan bahwa tim negosiasi mereka telah sepakat dengan delegasi dari Amerika untuk penandatanganan perjanjian, yang diperkirakan pada Januari tahun depan. Negara di Asia Timur ini juga meluncurkan daftar pengecualian tarif untuk produk termasuk polietilen.

Untuk diketahui, harga minyak telah naik sejak awal Desember ketika Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan produsen sekutu berjanji membatasi produksi lebih curam.

China dan AS Makin Siap Rujuk, Harga Tembaga Menguat

Harga tembaga London masih stabil di atas US$6.200 per ton di perdagangan Asia pada Jumat (20/12/2019), menuju kenaikan mingguan kelima beruntun mereka, dipicu oleh aura positif negosiasi dagang AS-China, serta prospek permintaan yang membaik di konsumen top China.

Dikutip dari Reuters, Jumat (20/12) logam yang banyak digunakan dalam konstruksi dan listrik ada di jalur untuk menguat 1,4 persen minggu ini dan naik 4,2 persen sepanjang tahun ini.

Harga tembaga di London Metal Exchange ditutup menguat 0,66 persen atau 40,50 poin ke level US$6.215 per ton, Kamis (19/12/2019), tertinggi sejak 3 Mei lalu.

Adapun kontrak tembaga Februari yang paling banyak diperdagangkan di Shanghai naik 0,6 persen menjadi 49,330 yuan (US$7.038,70) per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper