Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RDG BI Dimulai, Rupiah Bergerak Fluktuatif di Pasar Spot

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terpantau bergerak fluktuatif pada perdagangan pagi ini, Rabu (18/12/2019).
Mata uang rupiah dan dolar AS/Reuters-Yusuf Ahmad
Mata uang rupiah dan dolar AS/Reuters-Yusuf Ahmad

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terpantau bergerak fluktuatif pada perdagangan pagi ini, Rabu (18/12/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka terdepresiasi tipis 3 poin atau 0,02 persen di level Rp14.000 per dolar AS.

Namun nilai tukar rupiah kemudian terapresiasi 2 poin atau 0,01 persen ke level Rp13.995 dari level yang dibukukan pada perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Selasa (17/12/2019), nilai tukar rupiah berakhir di level 13.997 dengan penguatan 13 poin atau 0,09 persen terhadap dolar AS.

Ahli Strategi Makro DBS Singapura Chang Wei Liang mengatakan bahwa sentimen pasar akan tetap mendukung rupiah dengan Bank Indonesia yang diperkirakan mempertahankan suku bunga acuannya pada pekan ini.

Bank Indonesia (BI) akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) terakhir pada 2019 yang akan dilangsungkan selama dua hari mulai Rabu (18/12/2019) hingga Kamis (19/12/2019).

“Rupiah diperkirakan akan berkonsolidasi di kisaran Rp13.950 per dolar AS hingga Rp14.200 per dolar AS dalam waktu dekat,” ujar Chang Wei Liang seperti dikutip dari Bloomberg.

Sementara itu, menurut Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim, sentimen yang mendominasi pasar saat ini masih seputar hubungan dagang Amerika Serikat dan China.

Perwakilan Dagang AS Robert Lightizer mengatakan bahwa naskah kesepakatan damai dagang AS-China hanya tinggal menunggu pemeriksaan yang sifatnya rutin saja dan tidak ada perubahan yang mendasar karena semuanya sudah disepakati.

“Hal serupa juga ditegaskan oleh Penasihat Ekonomi Gedung Putih Lawrence Kudlow bahwa kesepakatan sudah sepenuhnya tercapai, dan itulah hal yang paling penting. Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping akan menandatangani perjanjian tersebut pada awal Januari,” ujar Ibrahim seperti dikutip dari keterangan resminya, Selasa (17/12).

Setelah penandatanganan kesepakatan tahap pertama resmi dilakukan, AS dan China akan memulai negosiasi damai dagang untuk tahap kedua.

Selain itu, rilis data ekonomi China yang berhasil menunjukkan hasil positif mendorong minat investasi aset berisiko, termasuk rupiah, kembali menguat. Produksi industri China periode November naik menjadi 6,2 persen yoy, lebih baik dibandingkan dengan ekspektasi pasar.

Oleh karenanya, rupiah pada perdagangan Rabu (18/12/2019) diprediksi bergerak menguat tipis di kisaran Rp13.980 per dolar AS hingga Rp14.020 per dolar AS.

Bersama rupiah, mata uang lainnya di Asia mayoritas menguat tipis terhadap dolar AS pada Rabu (18/12), dipimpin won Korea Selatan yang terapresiasi 0,11 persen.

Adapun indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, tampak naik hanya 0,01 persen atau 0,005 poin ke level 97,227 pukul 07.59 WIB.

Indeks dolar berupaya mempertahankan pergerakan positifnya setelah mampu berakhir menguat 0,21 persen atau 0,203 poin ke posisi 97,222 pada Selasa (17/12).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper