Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hitung Belanja Modal 2020, Ini Fokus Astra Agro Lestari (AALI)

Berkaca dari anggaran belanja modal tahun ini, emiten berkode saham AALI itu menyiapkan dana sebesar Rp1,5 triliun turun tipis dibandingkan dengan tahun lalu Rp1,7 triliun.
Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk. Santosa (kedua kanan) memberikan penjelasan usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Jakarta, Senin (15/4/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk. Santosa (kedua kanan) memberikan penjelasan usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Jakarta, Senin (15/4/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perkebunan PT Astra Agro Lestari Tbk. bakal menggulirkan mayoritas belanja modal pada 2020 untuk perawatan kebun sawit.

Direktur Utama Astra Agro Lestari Santosa mengatakan untuk alokasi belanja modal pada 2020 saat ini masih dalam tahap penyelesaian. Namun, dia memastikan anggaran terbesar tahun ini untuk pemeliharaan tanaman.

"Secara umum tetap belanja terbesar untuk pemeliharaan tanaman yang belum menghasilkan, perawatan infrastruktur dan pabrik, serta fasilitas kerja lainnya," katanya kepada Bisnis pada Rabu (18/12).

Berkaca dari anggaran belanja modal tahun ini, emiten berkode saham AALI itu menyiapkan dana sebesar Rp1,5 triliun turun tipis dibandingkan dengan tahun lalu Rp1,7 triliun.

Belanja modal pada tahun ini dipergunakan untuk perawatan tanaman yang belum menghasilkan senilai Rp700 miliar, peningkatan kapasitas pabrik senilai Rp150 miliar, dan sisanya untuk perawatan infrastruktur seperti jalan, rumah, jembatan, dan lain-lain.

Sejak 2017, belanja modal AALI dipatok pada kisaran Rp1,5 triliun—Rp2 triliun. Santosa mengatakan evaluasi ulang anggaran perlu dilakukan guna menyesuaikan dengan kondisi pasar minyak sawit.

"Kami masih evaluasi ulang kondisi dengan perkembangan terakhir. Pasalnya, kenaikan harga minyak sawit saat ini kan lebih dipengaruhi faktor ekspektasi produksi yang di luar prediksi akibat musim kering lebih panjang dari perkiraan," ungkapnya.

Santosa menambahkan komitmen pemerintah untuk mandatori B30 tahun depan meningkatkan kebutuhan minyak sawit untuk pasar domestik sehingga mengurangi pasokan di pasar global.

"Namun secara umum berharap kondisi tahun depan lebih baik dibandingkan tahun ini," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper