Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga Tertutup, Dolar AS Melemah

Dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan Kamis (12/12/2019) setelah prospek inflasi Federal Reserve AS menutup ekspektasi kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.
Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA – Dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan Kamis (12/12/2019) setelah prospek inflasi Federal Reserve AS menutup ekspektasi kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya terpantau melemah 0,038 poin atau 0,04 persen ke level 97,090 pada pukul 08.23 WIB.

Indeks dolar AS sebelumnya dibuka melemah 0,044 poin atau 0,05 persen ke level 97,084 setelah pada akhir perdagangan Rabu (11/12) ditutup melemah 0,285 poin atau 0,29 persen ke level 97,128.

Investor masih khawatir mendekati batas waktu putaran berikutnya tarif AS untuk barang-barang China pada 15 Desember mendatang, serta menjelang pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) dan pemilihan umum Inggris hari ini.

"The Fed tidak seoptimis yang dipikirkan orang, dan itu konsisten dengan dolar AS yang lebih rendah dan penurunan imbal hasil obligasi yang kita lihat," kata analis Commonwealth Bank of Australia Joe Capurso, seperti dikutip Reuters.

Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan prospek ekonomi AS menguntungkan saat bank sentral mengumumkan keputusannya untuk mempertahankan suku bunga, seperti yang diharapkan, meskipun diperkirakan hanya pertumbuhan moderat dan melambat hingga 2020 dan 2021.

Proyeksi ekonomi baru menunjukkan 13 dari 17 pembuat kebijakan Fed memperkirakan tidak ada perubahan suku bunga sampai setidaknya tahun 2021.

Fokus investor sekarang bergeser ke tenggat waktu perdagangan, pertemuan pertama ECB di bawah pimpinan Christine Lagarde, dan pemungutan suara dalam pemilihan umum Inggris.

Presiden AS Donald Trump diperkirakan akan bertemu dengan para penasihat tingkat tinggi pada hari Kamis mengenai batas waktu tarif. Sementara itu, sumber lainnya mengatakan penasihat ekonomi berharap tarif tetap akan ditegakkan.

Sementara itu, Lagarde sudah pasti akan tetap membuka keran investasi di Eropa, tetapi investor akan menantikan konferensi pers pasca-pertemuan pertamanya untuk mencari petunjuk tentang perombakan kebijakan yang lebih luas yang dapat menjadi landasan masa jabatannya.

Pagi hari Kamis, pemungutan suara dimulai di Inggris, di mana jajak pendapat telah baru-baru ini tetapi masih memprediksi kemenangan Partai Konservatif.

Pemungutan suara berakhir pada 22.00 waktu setempat, dengan exit poll dan hasil awal akan keluar setelahnya. Pelaku pasar berharap hasil hasil pemilu akan keluar pada 03.00 hari Jumat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper