Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Menguat Pagi Ini, BBRI & BBNI Pendorong Utama

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,2 persen atau 12,66 poin ke level 6.192,76 pada pukul 09.16 WIB, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,09 persen atau 5,32 poin ke level 6.185,42.
Siluet karyawan di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (13/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Siluet karyawan di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (13/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada awal perdagangan hari ini, Kamis (12/12/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,2 persen atau 12,66 poin ke level 6.192,76 pada pukul 09.16 WIB, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,09 persen atau 5,32 poin ke level 6.185,42.

Pada perdagangan Rabu (11/12), indeks menutup pergerakannya di zona merah dengan pelemahan 0,06 persen atau 3,41 poin ke level 6.180,1.

Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.182,71-6.201,02.

Empat dari sembilan sektor terpantau bergerak positif, dipimpin sektor finansial yang menguat 0,73 persen, disusul sektor tambang yang naik 0,58 persen. Lima sektor lainnya melemah, didorong oleh sektor barang konsumsi yang melemah 0,52 persen.

Sebanyak 147 saham menguat, 64 saham melemah, dan 457 saham stagnan dari 668 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Saham an PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang masing-masing naik 0,48 persen dan 1 persen menjadi pendorong utama atas penguatan IHSG.

Bursa saham lainnya di Asia bergerak mayoritas menguat pagi ini. Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang naik masing-masing 0,01 persen dan 0,18 persen, sedangkan indeks Hang Seng menguat 1,15 persen.

Di China, indeks Shanghai Composite terpantau melemah 0,14 persen, sedangkan indeks CSI 300 melemah 0,06 persen.

Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak variatif pada perdagangan hari ini, di tengah penantian terhadap penentuan tarif lanjutan AS terhadap impor China 15 Desember mendatang.

Pada rapat FOMC dini hari tadi, The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga AS di level 1.75 persen sesuai dengan prediksi konsensus. Pasar AS bergerak menguat setelah pengumuman tersebut dan ditutup positif.

Selain itu, The Fed pun memberi sinyal bahwa level suku bunga saat ini akan dipertahankan pada tahun depan dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi yang moderat dan tingkat pengangguran yang rendah.

Sementara itu, Bank Dunia merilis laporan kuartalan edisi Desember 2019 dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5 persen pada 2019 dan 5,1 persen pada 2020. Proyeksi tersebut lebih rendah dari proyeksi pada Juni 2019 yang diprediksi Indonesia tumbuh di level 5,1 persen pada 2019 dan 5,2 persen pada 2020.

Untuk perdagangan hari ini investor akan kembali mencermati tarif perang dagang yang akan diberlakukan AS pada 15 Desember 2019 terhadap barang impor China senilai US$160 miliar.

“Mengantisipasi kemungkinan pengenaan tambahan tarif dari perselisihan dagang AS-China, kami perkirakan IHSG akan bergerak mix pada perdagangan hari ini,” ungkap tim riset Samuel Sekuritas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper