Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Eropa Terkapar di Zona Merah Dua Hari Beruntun

Namun, lonjakan saham produsen obat Sanofi sebesar 6 persen dan kabar mengenai rencana penundaan pengenaan tarif oleh Amerika Serikat (AS) terhadap impor China mampu mendorong bursa Eropa mengikis sebagian besar pelemahannya.
Indeks Stoxx 600/Reuters
Indeks Stoxx 600/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Eropa mengakhiri pergerakannya di zona merah pada perdagangan hari kedua berturut-turut, Selasa (10/12/2019).

Namun, lonjakan saham produsen obat Sanofi sebesar 6 persen dan kabar mengenai rencana penundaan pengenaan tarif oleh Amerika Serikat (AS) terhadap impor China mampu mendorong bursa Eropa mengikis sebagian besar pelemahannya.

Dalam pekan yang berisikan sejumlah agenda global penting seperti pemilihan umum di Inggris serta pertemuan bank sentral di AS dan Eropa, indeks Stoxx 600 ditutup turun 0,3 persen setelah sempat melorot hingga 1,2 persen pada awal sesi perdagangan Selasa.

The Wall Street Journal melaporkan bahwa para pejabat pemerintah baik dari Amerika Serikat dan China mengatakan tentang landasan yang telah ditetapkan untuk menunda batas waktu pengenaan tarif baru yang dijadwalkan pada 15 Desember 2019.

“Fakta bahwa batas waktu [15 Desember] mungkin ditunda dapat dilihat sebagai sesuatu yang positif, meskipun tidak menyelesaikan situasi,” ujar Simona Gambarini, ekonom pasar di Capital Economics, dikutip dari Reuters.

"Adil untuk mengatakan bahwa siapa pun mengharapkan semacam kesepakatan fase satu (sementara). Dengan begitu banyak berita positif yang sudah masuk, ada risiko penurunan yang lebih besar jika harapan itu mengecewakan,” tambahnya.

Tanda-tanda progres dalam hubungan perdagangan AS-China menjadi katalis utama dalam mendorong indeks saham acuan Eropa ke puncaknya dalam empat tahun bulan lalu.

Akan tetapi, kekhawatiran yang berkembang tentang tertundanya kesepakatan fase satu telah merusak sentimen pasar. Indeks Stoxx 600 kini berada sekitar 2 persen di bawah level tertinggi tersebut.

Indeks DAX Frankfurt yang sensitif terhadap perdagangan pun turun 0,3 persen, sementara sektor-sektor pertambangan dan otomotif yang bergantung pada ekspor masing-masing turun sekitar setengah persen.

Sementara itu, penurunan sebesar 7,4 persen pada pembuat suku cadang mobil asal Prancis Valeo setelah target jangka menengahnya mengecewakan investor menyebabkan pelemahan di sektor otomotif.

Saham barang konsumen, termasuk beberapa produsen makanan dan minuman, dan keuangan termasuk berada di antara yang mencatat penurunan besar.

Di sisi lain, saham defensif seperti real estat, utilitas, dan perawatan kesehatan mampu naik. Saham Sanofi membukukan kinerja harian terbaiknya dalam tiga tahun setelah perusahaan memperbaiki target margin dan mengumumkan fokus obat yang lebih sempit.

Penguatan Sanofi membantu mengatasi penurunan pada indeks Prancis, sementara rally pada saham utilitas membantu bursa saham Italia mengungguli, dengan naik 0,7 persen.

Di London, indeks FTSE 100 turun 0,3 persen. Jajak pendapat telah menempatkan kubu Konservatif yang berkuasa di jalur untuk meraih mayoritas di parlemen dalam pemilu pada Kamis (12/12), sehingga memungkinkan Brexit untuk terus maju pada akhir Januari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper