Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pada 2020, Cottonindo Ariesta (KPAS) Incar Pertumbuhan hingga 15 Persen

PT Cottonindo Ariesta Tbk. mengincar pertumbuhan penjualan sebesar 10%-15% pada 2020, seiring dengan kapasitas baru yang beroperasi pada awal tahun depan.
Dari kiri, Presiden Direktur Cottonindo Ariesta Marting, Direktur Kawasan Asia dari Group Lemoine Andrey Lemoine, Vice President Director Cottonindo Ariesta Fransikus Toni, dan GM Production Cottonindo Ariesta Arief Bong, dalam kunjungannya ke kantor PT Cottonindo Ariesta Tbk. di Bandung pada Senin (4/3/2019).
Dari kiri, Presiden Direktur Cottonindo Ariesta Marting, Direktur Kawasan Asia dari Group Lemoine Andrey Lemoine, Vice President Director Cottonindo Ariesta Fransikus Toni, dan GM Production Cottonindo Ariesta Arief Bong, dalam kunjungannya ke kantor PT Cottonindo Ariesta Tbk. di Bandung pada Senin (4/3/2019).

Bisnis.com, JAKARTA - PT Cottonindo Ariesta Tbk. mengincar pertumbuhan penjualan sebesar 10%-15% pada 2020, seiring dengan kapasitas baru yang beroperasi pada awal tahun depan.

Sekretaris Perusahaan Johan Kurniawan menyampaikan perseroan memasang target pertumbuhan 10%-15% pada tahun depan. Optimisme ini seiring tambahan kapasitas setelah mesin baru bleeching cotton mulai beroperasi pada awal tahun depan.

Penambahan mesin baru di pabrik Cipendeuy, Subang, tersebut dapat meningkatkan kapasitas produksi menjadi 150 ton per bulan. Produsen kapas kecantikan dan cotton bud ini menggunakan Rp10 miliar dari dana IPO untuk penambahan mesin baru tersebut.

Perseroan juga melakukan penetrasi ke wilayah Indonesia Timur sebagai strategi untuk mendorong penjualan. "Kami bidik Indonesia Timur karena peluangnya yang masih cukup baik," katanya.

Lebih lanjut, KPAS berharap dapat mencetak laba positif pada akhir tahun ini. Hingga kuartal III/2019, perseroan mencatatkan penjualan senilai Rp54,34 miliar atau tumbuh 0,78% secara tahunan. Adapun, laba bersih yang dikantongi turun 28,33% secara tahunan menjadi Rp428,15 juta.

"Penjualan pada kuartal terakhir 2019 cukup ketat. Perusahaan berusaha mempertahankan penjualan agar dapat terjaga di level yang ada sekarang. Laba diproyeksi untuk dapat positif sampai akhir tahun," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper