Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Menguat pada Akhir Sesi I, BMRI & BBRI Pendorong Utama

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,1 persen atau 6,45 poin ke level 6.193,32 pada akhir perdagangan sesi I, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,12 persen atau 7,21 poin di posisi 6.194,08.
Penumpang bus Transjkarta melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di jalan Jenderal Sudirman Jakarta, Rabu (27/11/2019)./ANTARA-Wahyu Putro A.
Penumpang bus Transjkarta melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di jalan Jenderal Sudirman Jakarta, Rabu (27/11/2019)./ANTARA-Wahyu Putro A.

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada akhir perdagangan sesi I hari ini, Senin (9/12/2019), setelah berfluktuasi sepanjang perdagangan.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,1 persen atau 6,45 poin ke level 6.193,32 pada akhir perdagangan sesi I, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,12 persen atau 7,21 poin di posisi 6.194,08.

Pada perdagangan Jumat (6/12), indeks menutup pergerakannya di zona hijau dengan penguatan 0,56 persen atau 34,75 poin ke level 6.186,87.

Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.181,13-6.210,78.

Lima dari sembilan sektor terpantau bergerak positif, dipimpin sektor properti yang menguat 1,06 persen dan pertanian (0,75 persen). Empat sektor lainnya melemah, didorong sektor aneka industri yang naik 0,67 persen.

Sebanyak 195 saham menguat, 173 saham melemah, dan 299 saham stagnan dari 667 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing naik 1,39 persen dan 0,73 persen menjadi pendorong utama atas penguatan IHSG.

Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak menguat terbatas karena investor menunggu aksi perombakan di BUMN.

Dari sentimen eksternal, Trump memberikan kecamanan terkait dana pinjaman yang diberikan Bank Dunia untuk China sebesar US$1,5 miliar atau setara dengan Rp 21 triliun. Menurut Trump, China itu negara kaya sehingga tidak relevan Bank Dunia meminjamkan uang ke negara tersebut.

Sementara itu, Bank Dunia mengatakan bahwa pinjaman kepada China sudah turun tajam dan akan terus berkurang.

Dari berita dalam negeri, investor masih menunggu terkait aksi pembenahan BUMN selanjutnya yang akan dilakukan oleh Erick Thohir selaku menteri BUMN. Langkah Menteri BUMN selama ini menambah optimisme pasar terutama efeknya terhadap BUMN yang listing di bursa saham Indonesia.

“Kami perkirakan pada hari ini (9/12), IHSG akan menguat terbatas menyusul positif bursa regional yang dibuka pada pagi hari ini,” ungkap tim riset Samuel Sekuritas, Senin (9/12/2019).

Indeks saham lainnya di Asia bergerak variatif pagi ini, di antaranya indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang yang menguat masing-masing 0,48 persen dan 0,36 persen, sedangkan indeks Kospi menguat 0,28 persen.

Di China, indeks Shanghai Composite melemah 0,08 persen, sedangkan indeks CSI 300 melemah 0,31 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper