Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Skandal Harley Davidson, Saham GIAA Terus Menukik

Saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mengalami penurunan sejak kasus dugaan penyelundupan yang dilakukan oleh jajaran direksinya mencuat ke publik.
Sejumlah pesawat terparkir di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Selasa (20/3/2018)./ANTARA-Wira Suryantala
Sejumlah pesawat terparkir di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Selasa (20/3/2018)./ANTARA-Wira Suryantala

Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mengalami penurunan sejak kasus dugaan penyelundupan yang dilakukan oleh jajaran direksinya mencuat ke publik.

Adapun kasus tersebut mencuat ke publik pada Selasa (3/12/2019), saat pesawat baru milik maskapai pelat merah tersebut yakni Airbus A330-900 mengangkut spare part  Harley Davidson, dan sepeda Brompton dari Prancis ke Indonesia. 

Bloomberg mencatat, sejak perdagangan Selasa (3/12/2019), saham berkode GIAA itu terus terkoreksi secara berturut-turut hingga penutupan perdagangan Jumat (6/12/2019).

Saham GIAA tercatat melemah secara berturut 2,78%, 4,76%, 0,80%, dan 2,42%. Harga saham GIAA merosot dari Rp540 per saham pada perdagangan Senin (2/12/2019) menjadi Rp484 per saham.

Sepanjang tahun berjalan, saham GIAA memberikan telah memberikan return positif 62,42%.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mencopot Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara atau Ari Askhara menyusul kasus penyelundupan Harley Davidson dan sepeda bermerek Brompton dalam penerbangan Airbus A330-900 Neo.

Keputusan ini diambil setelah penyelidikan lebih lanjut yang dilaksanakan oleh komite audit perusahaan.

Selain itu, Dewan Komisaris Garuda telah mengirim surat kepada dirinya yang menekankan integritas dan good corporate governance yang harus dilaksanakan.

Erick memaparkan pembelian komponen Harley-Davidson tersebut merupakan pesanan AA melalui pegawainya. Pembelian dilakukan pada April 2019 dan proses transfer dari Jakarta dilakukan melalui rekening pribadi Finance Manager Garuda yang berada di Amsterdam.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper