Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OPEC+ Sinyalkan Pemangkasan Lebih Lanjut, Minyak Mentah Menguat

Minyak mentah mencatatkan penguatan tertinggi dalam lebih dari sepekan terakhir karena pelaku pasar mencari sinyal baru apakah OPEC dan sekutunya akan memperketat pasokan ketika mereka bertemu akhir pekan ini.
Sebuah pompa minyak terlihat saat matahari terbenam di luar Scheibenhard, dekat Strasbourg, Prancis, 6 Oktober 2017./REUTERS-Christian Hartmann
Sebuah pompa minyak terlihat saat matahari terbenam di luar Scheibenhard, dekat Strasbourg, Prancis, 6 Oktober 2017./REUTERS-Christian Hartmann

Bisnis.com, JAKARTA – Minyak mentah mencatatkan penguatan tertinggi dalam lebih dari sepekan terakhir karena pelaku pasar mencari sinyal baru apakah OPEC dan sekutunya akan memperketat pasokan ketika mereka bertemu akhir pekan ini.

Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Januari 2020 ditutup menguat 1,4 persen atau 0,79 poin ke level US$55,96 per barel di New York Mercantile Exchange pada akhir perdagangan Senin (2/12/2019).

Sementara itu, minyak Brent untuk kontrak Februari menguat 0,43 poin ke level US$60,92 di ICE Futures Europe Exchange London, dan diperdagangkan dengan premi US$5,01 dibandingkan WTI untuk bulan yang sama.

Dilansir Bloomberg, Irak telah mengisyaratkan bahwa OPEC+ akan kembali memutuskan penurunan output, bertentangan dengan anggota kartel lainnya yang bersikeras pemotongan lebih dalam tidak direncanakan.

"Komentar OPEC merupakan hal baik untuk minyak dan menjaga pasar tetap hijau," kata Robert Yawger, direktur berjangka di Mizuho Securities USA LLC, seperti dikutip Bloomberg.

Hedge fund meningkatkan posisi net-bullish mereka pada minyak mentah patokan AS, atau perbedaan antara ekspektasi bullish dan bearish, sebesar 15 persen menjadi 103.790 kontrak, ungkap Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS mengatakan pada hari Senin.

Sebelumnya di sesi Senin, minyak mentah sempat berbalik melemah menyusul tanggapan terhadap penurunan mengejutkan dalam pengeluaran sektor konstruksi AS dan kontraksi akktivitas manufaktur AS untuk bulan keempat berturut-turut.

Menambah entimen negatif, Presiden AS Donald Trump mengatakan dia siap untuk menghukum China dengan tarif yang lebih ketat jika upaya menuju gencatan senjata perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia itu goyah.

Minyak mentah masih belum pulih dari penurunan 5,1 persen pada hari Jumat yang merupakan pelemahan terburuk dalam 2,5 bulan terakhir.

Pergerakan minyak mentah WTI kontrak Januari 2020

Tanggal

Harga (US$/barel)

Perubahan

2/12/2019

55,96

+0,79 poin

29/11/2019

55,17

-2,94 poin

28/11/2019

holiday

holiday

Pergerakan minyak mentah Brent kontrak Februari 2020

Tanggal

Harga (US$/barel)

Perubahan

2/12/2019

60,92

+0,43 poin

29/11/2019

60,49

-2,78 poin

28/11/2019

63,27

+0,26 poin

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper