Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah BI Melemah 8 Poin, Mata Uang Asia Terdampak Isu Perang Dagang

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Selasa (3/12/2019) di level Rp14.130 per dolar AS, melemah 8 poin atau 0,05 persen dari posisi Rp14.122 pada Senin (2/12/2019).
Petugas mengitung uang rupiah di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (27/11/2019)./ANTARA-Aprillio Akbar
Petugas mengitung uang rupiah di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (27/11/2019)./ANTARA-Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Selasa (3/12/2019) di level Rp14.130 per dolar AS, melemah 8 poin atau 0,05 persen dari posisi Rp14.122 pada Senin (2/12/2019).

Kurs jual ditetapkan di Rp14.200 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.059 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp141.

Sebaliknya, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot mampu menguat tipis 2 poin atau 0,01 persen ke level Rp14.123 per dolar AS pada pukul 11.09 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (2/12/2019), pergerakan nilai tukar rupiah berakhir di level Rp14.125 per dolar AS dengan depresiasi 17 poin atau 0,12 persen.

Meski dibuka terapresiasi 7 poin atau 0,05 persen di level Rp14.118 per dolar AS pada Selasa (3/12), rupiah terpantau sempat melanjutkan pelemahannya. Sepanjang perdagangan pagi ini, kurs rupiah bergerak fluktuatif di level 14.118-14.129.

Mata uang lainnya di Asia cenderung bergerak variatif. Won Korea Selatan memimpin pelemahan sejumlah mata uang Asia dengan depresiasi 0,18 persen terhadap dolar AS pada pukul 11.11 WIB. Adapun ringgit Malaysia mencatat apresiasi terbesar yakni 0,18 persen.

Pergerakan kurs mata uang di Asia terhadap dolar AS

Mata uang

Kurs

Pergerakan (persen)

Ringgit Malaysia

4,1735

+0,14

Dolar Singapura

1,3653

+0,06

Yuan Offshore China

7,0395

+0,06

Dolar Taiwan

30,493

+0,04

Rupee India

71,6362

+0,04

Baht Thailand

30,267

+0,03

Rupiah

14.123

+0,01

Won Korea Selatan

1.185,25

-0,18

Yen Jepang

109,17

-0,17

Dolar Hong Kong

7,8297

-0,01

Yuan Onshore China

7,0400

-0,01

Peso Filipina

51,055

0

Dilansir dari Bloomberg, won Korea Selatan melemah sementara mata uang lainnya di Asia bergerak variatif di tengah ketidakpastian seputar kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan China.

Ketidakpastian seputar kesepakatan dagang ‘fase satu’ antara dua negara berekonomi terbesar di dunia itu tumbuh di tengah perselisihan keduanya terkait demonstrasi di Hong Kong setelah Presiden Donald Trump menandatangani legislasi yang menunjukkan dukungan untuk demonstran Hong Kong.

“Tarif AS terhadap barang-barang China yang direncanakan berlaku pada 15 Desember kini sudah mulai masuk radar setelah China merespons penandatanganan UU Hak Asasi Manusia dan Demokrasi Hong Kong oleh Trump,” terang Philip Wee dan Duncan Tan, pakar strategi di DBS Group Holdings.

“[Sementara itu] ancaman Trump untuk memberlakukan kembali tarif pada baja Argentina dan Brasil, serta tarif baru untuk anggur dan keju Prancis menjadi peringatan bahwa tarif AS dapat dilanjutkan sesuai rencana tanpa kesepakatan dagang,” tambahnya.

Seiring dengan pergerakan mata uang Asia, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang melacak pergerakan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau naik tipis 0,04 persen atau 0,044 poin ke level 97,900 pada pukul 11.02 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Indeks dolar mampu sedikit beringsut ke zona hijau setelah terkapar di zona merah dengan berakhir melemah 0,42 persen atau 0,417 poin ke posisi 97,856 pada Senin (2/12).

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)

Tanggal

Kurs

3 Desember

14.130

2 Desember

14.122

29 November

14.102

28 November

14.099

27 November

14.096

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper