Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data Inflasi & Manufaktur China Bawa IHSG Menguat Nyaris 2 Persen

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG ditutup menanjak 1,97 persen atau 118,22 poin ke level 6.130,05 pada akhir perdagangan hari ini.
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di BEI, Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di BEI, Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak nyaris 2 persen pada akhir perdagangan hari ini, Senin (2/12/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG ditutup menanjak 1,97 persen atau 118,22 poin ke level 6.130,05 pada akhir perdagangan hari ini.

Pada perdagangan Jumat (29/11), indeks mengakhiri pergerakannya di level 6.011,83 dengan kenaikan tajam 0,99 persen atau 58,77 poin.

Penguatan indeks mulai berlanjut dengan dibuka naik 0,20 persen atau 11,78 poin di posisi 6.023,61 pada Senin (2/12) pagi. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak pada kisaran 6.023,01-6.130,05.

Seluruh sembilan sektor IHSG menetap di zona hijau, dipimpin sektor tambang yang menguat 3,54 persen, disusul sektor konsumer yang naik 2,34 persen.

Sebanyak 283 saham menguat, 117 saham melemah, dan 264 saham stagnan dari 664 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing naik 2,31 persen dan 2,93 persen menjadi pendorong utama penguatan IHSG pada akhir perdagangan hari ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) pagi tadi mengumumkan angka inflasi bulan November 2019. Berdasarkan data tersebut, BPS memperkirakan target inflasi akan tercapai.

Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2019 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,14 persen. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, inflasi tahun kalender 2019 tercatat 2,37 persen, sedangkan inflasi tahun ke tahun atau yoy tercatat 3,00 persen.

"Dengan melihat angka inflasi ini, tampaknya target inflasi akan tercapai," katanya dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (2/12).

Sebelumnya, Bank Indonesia memprakirakan inflasi pada November masih rendah dan terkendali meski ada peluang naik tipis jelang liburan akhir tahun.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti menyatakan secara musiman inflasi pada November tidak naik. Umumnya, pada bulan ini inflasi masih rendah dan terkendali. Oleh sebab itu, dia masih yakin prediksi tahun ini inflasi pada 3,1 persen sampai 4 persen pasti tercapai.

Dari luar negeri, sentimen positif rilis data manufaktur China turut menopang IHSG. Indeks saham lainnya di Asia ikut bergerak positif, dengan indeks Topix dan Nikkei 225 ditutup menguat masing-masing 0,89 persen dan 1,01 persen.

Saham China juga menguat, dengan indeks Shanghai Composite dan CSI 300 menguat 0,13 persen dan 0,19 persen. Adapun indeks Hang Seng menguat 0,4 persen.

Saham-saham pendorong IHSG:
KodeKenaikan (persen)

BBCA

+2,31

BBRI

+2,93

HMSP

+4,39

UNVR

+2,51

Saham-saham penekan IHSG:
KodePenurunan (persen)

SLIA

-8,33

BNLI

-1,92

MINA

-9,09

FREN

-1,60

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper