Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terus Tertekan, IHSG Sesi Siang Tinggalkan Level 6.000

Indeks bahkan sempat menyentuh level 5.997,07 dengan pelemahan 0,43 persen pada awal perdagangan sesi II. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah bahkan meninggalkan level 6.000 pada perdagangan sesi II hari ini, Kamis (28/11/2019).
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/10/2019). /Antara-Nova Wahyudi
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/10/2019). /Antara-Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah bahkan meninggalkan level 6.000 pada perdagangan sesi II hari ini, Kamis (28/11/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG terpantau melemah 0,4 persen atau 23,87 poin ke level 5.999,17 pada pukul 14.14 WIB. Indeks bahkan sempat menyentuh level 5.997,07 dengan pelemahan 0,43 persen pada awal perdagangan sesi II.

Di awal perdagangan, indeks dibuka di zona merah dengan pelemahan hanya 0,25 poin ke level 6.025,94.

Adapun pada perdagangan Selasa (26/11), IHSG mengakhiri pergerakannya di level 6.026,19 dengan pelemahan 0,73 persen atau 44,57 poin.

Sepanjang perdagangan hari ini IHSG bergerak cenderung tertekan pada kisaran 5.997,07-6.052,49.

Lima dari sembilan sektor IHSG menetap di zona merah, dipimpin sektor perdagangan dengan pelemahan 1,09 persen. Empat sektor lainnya menguat, dipimpin sektor industry dasar yang menguat 0,7 persen.

Dilansir Reuters, pelemahan IHSG hari ini seiring dengan gerak bursa Asia yang goyah karena kekhawatiran bahwa ketegangan atas Hong Kong dapat menghalangi kesepakatan perdagangan AS-China memberikan tekanan pada data ekonomi AS yang positif.

Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang ditutup melemah masing-masing 0,17 persen dan 0,12 persen. Di China, indeks Shanghai Composite melemah 0.47 persen.

Presiden AS Donald Trump pada hari Rabu menandatangani undang-undang yang mendukung demonstran pro-demokrasi di Hong Kong. Kementerian Luar Negeri China segera memperingatkan "langkah-langkah balasan" sebagai tanggapan.

"Saya pikir itu bisa dengan mudah menjadi jauh lebih buruk, karena investor menunggu lebih banyak detail pada respon China," kata Kay Van-Petersen, analis makro global di Saxo Capital Markets, seperti dikutip Reuters.

"Kami berpotensi melihat peluang lebih besar untuk bergerak ke bawah berdasarkan apa yang terjadi dalam 24-48 jam ke depan," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper