Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ADRO Terselamatkan Pos Ventura Bersama

Segmen usaha pertambangan dan perdagangan batubara masih menjadi motor utama perseroan dengan kontribusi sebesar US$2,43 miliar turun 1,23 persen dari realisasi tahun lalu US$2,46. Realisasi periode ini menyumbang 91,69 persen total pendapatan.
Aktivitas di area pertambangan batu bara PT Adaro Indonesia, di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Selasa (17/10)./JIBI-Nurul Hidayat
Aktivitas di area pertambangan batu bara PT Adaro Indonesia, di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Selasa (17/10)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pertambangan PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) mencatatkan pendapatan usaha sebesar US$2,65 miliar turun 0,48 persen dari realisasi tahun lalu US$2,66 miliar.

Segmen usaha pertambangan dan perdagangan batubara masih menjadi motor utama perseroan dengan kontribusi sebesar US$2,43 miliar turun 1,23 persen dari realisasi tahun lalu US$2,46. Realisasi periode ini menyumbang 91,69 persen total pendapatan.

Sementara itu, segmen jasa pertambangan menyumbang US$163 juta naik 9 persen dari realisasi tahun lalu US$149 juta. Sementara segmen lainnya menyumbang US$53 juta naik 4 persen dari realisasi tahun lalu US$51 juta.

Laba bruto segmen penambangan tercatat turun 39 persen menjadi US$246 juta, segmen jasa tambang naik 890 persen menjadi US$79 juta dan segmen lainnya naik 933 persen menjadi US$175 juta.

Selain itu, menurunnya pendapatan ikut ditekan oleh beban pokok pendapatan yang naik menjadi US$1,85 miliar dari posisi US$1,78 miliar. Naiknya pos ini disebabkan oleh peningkatan volume produksi maupun harga bahan bakar minyak (BBM).

Nisbah kupas gabungan rata-rata perseroan pada periode sembilan bulan mencapai 4,76 kali, atau sedikit lebih tinggi daripada panduan yang ditetapkan sebesar 4,56 kali karena kenaikan volume pengupasan lapisan penutup pada kuartal ketiga.

Setelah dikurangi dengan beban usaha, emiten berkode saham ADRO itu membukukan laba usaha sebesar US$630,92 juta.

Namun berkat keuntungan neto ventura bersama sebesar US$66,86 juta, laba sebelum pajak periode ini tercatat US$663,53 juta atau lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu US$642,61 juta.

Setelah dikurangi pajak dan selisih kurs laba bersih perseroan tercatat US$405,99 juta naik dari realisasi tahun lalu US$312,70 juta. Dengan begitu laba bersih per saham yang dapat diatribusikan sebesar US$0,012 naik 30 persen dari posisi US$0,009.

Sementara itu, total aset perseroan tercatat sebesar US$7,24 miliar dengan aset lancar mencapai US$1,54 miliar dan aset tidak lancar US$5,69 miliar.

Total liabilitas perseroan pun turun menjadi US$2,71 miliar dari posisi akhir tahun lalu US$2,75 miliar. Liabilitas jangka pendek perseroan tercatat US$1,26 miliar dengan liabilitas jangka panjang US$1,44 miliar. Adapun kas dan setara kas perseroan pada akhir periode tercatat US$1,00 miliar.

Selain itu, total belanja modal ADRO pada kuartal III/2019 tercatat sebesar US$364juta, atau naik 7 persen dari periode yang sama tahun lalu US$339 juta. Kenaikan terutama didorong oleh pembelian dan penggantian alat berat.

Menurut manajemen jumlah itu masih sejalan dengan target belanja modal pada kisaran US$450 –US$600 juta untuk tahun 2019 karena tetap mempertahankan program belanja modal yang strategis dan mengeksekusi strategi untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper