Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Diproyeksi Bertahan di Zona Merah

Indeks Harga Saham Gabunngan (IHSG) pada perdagangan Selasa (26/11/2019) diproyeksi bakal bertahan di zona merah.
Karyawan berada di depan papan elektronik yang menampilkan harga saham di Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan berada di depan papan elektronik yang menampilkan harga saham di Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabunngan (IHSG) pada perdagangan Selasa (26/11/2019) diproyeksi bakal bertahan di zona merah. 

Dikutip dari hasil risetnya, Senin (25/11/2019), analis teknikal Artha Sekuritas, Dennies Christoper Jordan mengatakan secara teknikal pergerakan IHSG membentuk pola candlestick yang cenderung menyentuh lower high dan lower low.

Di sisi lain, MACD mengindikasikan tren distribusi sehingga diartikan sebagai potensi pelemahan. 

Kendati demikian, dia berujar, pelemahan cenderung terbatas karena indikator stochastic yang menyentuh wilayah jenuh jual atau oversold.

Oleh karena itu, dia memperkirakan pergerakan IHSG akan berada di titik support yakni 6.023 hingga 6.047 sedangkan pergerakan di titik resistensi berada di rentang 6.100 hingga 6.129. 

Bila merunut pada riwayat perdagangan sebelumnya, IHSG juga berada di zona merah yakni 6.070,76 atau melemah 0,48 persen.

Adapun, pelemahan didorong sektor infrastruktur sebesar 1,81 persen dan aneka industri sebesar 1,48 persen. Pelemahan tersebut, menurut Dennies diakibatkan kekhawatiran investor akibat sentimen global dan minimnya sentimen positif. 

Atas proyeksi tersebut, dia merekomendasikan saham beberapa emiten seperti ICBP, ASII, MEDC, ACES dan PTBA agar dicermati pada kondisi IHSG yang melemah. 

“ Pelemahan diperkirakan akan terbatas melihat stochastic mulai menyentuh area oversold,” katanya. 

Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan IHSG berada di fase konsolidasi wajarnya dan berupaya untuk keluar dari fase tersebut.

Dia menuturkan masuknya dana asing secara tahun berjalan menjadi sentimen positif terhadap minat investor terhadap pasar modal Tanah Air. Oleh karena itu, dia memperkirakan pergerakan IHSG berada di level 6.024 hingga 6.202. 

Dengan proyeksi tersebut, dia menyarankan agar investor mencermati saham beberapa emiten seperti BBCA, BBNI, BMRI dan BBRI. Selain itu, dia juga merekomendasikan saham beberapa emiten seperti JSMR, TLKM, HMSP, UNVR, GGRM dan ICBP ketika IHSG memerah. 

“IHSG masih terlihat berusaha untuk keluar dari fase konsolidasi wajarnya, memanfaatkan momentum koreksi wajar masih bisa dijadikan peluang oleh investor,” katanya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper