Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Terkapar Saat Bursa Global Menguat, Ini Penekannya

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terkapar di zona merah dan mencatat pelemahan pada akhir perdagangan hari ketiga berturut-turut, Senin (25/11/2019).
Pengunjung beraktivitas di dekat papan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/7/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya
Pengunjung beraktivitas di dekat papan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/7/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terkapar di zona merah dan mencatat pelemahan pada akhir perdagangan hari ketiga berturut-turut, Senin (25/11/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG ditutup melemah 0,48 persen atau 29,48 poin di level 6.070,76 dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (22/11), IHSG mengakhiri pergerakannya di level 6.100,24 dengan koreksi 0,28 persen atau 17,12 poin, pelemahan hari kedua sejak perdagangan 21 November.

Pelemahan indeks mulai berlanjut dengan dibuka terkoreksi tipis 0,09 persen atau 5,49 poin di posisi 6.094,75 pada Senin (25/11) pagi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.052,26 – 6.105,09.

Enam dari sembilan sektor berakhir di zona merah, dipimpin infrastruktur (-1,81 persen) dan aneka industri (-1,48 persen). Tiga sektor lainnya mampu bergerak positif, dipimpin industri dasar yang naik 1,11 persen.

Dari 662 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 160 saham menguat, 218 saham melemah, dan 284 saham stagnan.

Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing turun 2,47 persen dan 1,90 persen menjadi penekan utama pelemahan IHSG.

Berbanding terbalik dengan IHSG, indeks saham lain di Asia rata-rata justru berakhir di wilayah positif, di antaranya indeks Nikkei 225 Jepang (+0,78 persen) dan indeks Kospi Korea Selatan (+1,02 persen).

Di China, dua indeks saham utamanya, Shanghai Composite dan CSI 300 menguat 0,72 persen dan 0,73 persen masing-masing. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong berakhir naik tajam 1,5 persen.

Secara keseluruhan, indeks MSCI All-Country World, yang melacak pergerakan saham di 47 negara, naik 0,2 persen, berdasarkan data Reuters, setelah investor mencermati langkah terbaru China yang dapat meredakan tensi perdagangan dengan pemerintah AS.

China menyatakan akan menindak pelanggaran hak kekayaan intelektual (HKI) dengan menaikkan penalti seiring dengan upaya untuk melancarkan pembicaraan perdagangan dengan pemerintah AS.

China juga menyatakan tekadnya untuk mengurangi pelanggaran HKI pada tahun 2022 dan berencana untuk memudahkan para pihak yang terdampak pelanggaran itu menerima kompensasi.

Akhir-akhir ini, para perunding dari kedua negara telah melakukan pembicaraan berusaha menjembatani perbedaan yang tersisa atas sejumlah isu termasuk janji China untuk membeli produk pertanian Amerika, melindungi hak kekayaan intelektual, dan membuka akses ekonominya lebih jauh untuk perusahaan asing.

Kedua belah pihak berupaya keras untuk menyetujui dengan tepat tarif apa yang akan dibatalkan masing-masing pihak sebagai bagian dari langkah awal kesepakatan perdagangan.

“Rencana China terkait hak kekayaan intelektual jelas merupakan katalisator untuk pergerakan bagus yang lebih tinggi, atau kembali ke level tertinggi sebelumnya,” ujar Michael Hewson, kepala analis pasar di CMC Markets, dikutip dari Reuters.

Seiring dengan terangkatnya daya tarik aset-aset berisiko akibat optimisme seputar sentimen global, minat investor terhadap aset safe haven pun luntur. Harga emas Comex kontrak Februari 2020 turun 0,41 persen atau 6,10 poin menjadi US$1.464,60 per troy ounce pada pukul 15.52 WIB.

Sementara itu, nilai tukar rupiah mampu terkerek dan ditutup menguat tipis 6 poin atau 0,04 persen di level Rp14.086 per dolar AS.

Saham-saham penekan IHSG:

Kode

Penurunan (persen)

TLKM

-2,47

BBRI

-1,90

ASII

-1,89

BMRI

-1,41

Saham-saham pendorong IHSG:

 Kode

Kenaikan (persen)

BRPT

+7,08

SMMA

+3,57

SQMI

+20,12

MLBI

+3,40

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper