Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketidakpastian Negosiasi AS—China, Emas Tembus US$1.470

Harga emas menembus level US$1.470 per troy ounce akibat peningkatan permintaan seiring dengan ketidakjelasan negosiasi antara Amerika Serikat dengan China.
Harga emas/Reuters
Harga emas/Reuters

Bisnis.com, SEMARANG - Harga emas menembus level US$1.470 per troy ounce akibat peningkatan permintaan seiring dengan ketidakjelasan negosiasi antara Amerika Serikat dengan China.

Pada perdagangan Jumat (22/11/2019) pukul 19.00 WIB, harga emas spot naik 0,5 persen atau 7,33 poin menjadi US$1.471,4 per troy ounce. Adapun, emas Comex kontrak Februari 2020 meningkat 0,61 persen atau 9 poin menuju US$1.479,5 per troy ounce.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal, dalam publikasi risetnya malam ini menyampiakan, harga emas bergerak naik pada hari Jumat di tengah masih adanya keraguan pasar terhadap prospek kesepakatan dagang sementara antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
 
Mengutip pernyataan Presiden China Xi Jinping, China ingin membuat perjanjian perdagangan awal dengan Amerika Serikat. Namun, pihaknya tidak takut untuk membalas jika perlu. Beijng telah mengundang negosiator perdagangan AS untuk putaran baru negosiasi langsung.

Analis pasar komoditas di salah satu broker internasional mengatakan bahwa pasar tidak miliki keyakinan terhadap kesepakatan dagang, dan tidak berpikir bahwa pembicaraan putaran kedua akan sangat sukses, karena keputusan dari pembicaraan putaran pertama belum diimplementasikan.

“Perang tarif diantara dua negara dengan tingkat ekonomi terbesar di dunia telah mendorong kenaikan harga emas, yang secara tradisional dianggap aset aman ketika munculnya ketidakpastian politik dan ekonomi,” papar Faisyal.

Harga emas telah naik sekitar 14% pada tahun ini, berada di jalur untuk kenaikan tahunan terbesar sejak tahun 2010.

Selain itu, investor juga tampaknya khawatir jika undang-undang disahkan oleh Washington untuk mendukung para demonstran anti pemerintah di Hong Kong. Paslanya, hal itu dapat mengagalkan proses menuju kesepakatan sementara antara China dan AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper