Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Melemah, Terseret Ketegangan Terbaru AS-China soal Hong Kong

Bursa saham di Asia melemah pada perdagangan Rabu (20/11/2019), bersamaan dengan indeks berjangka Amerika Serikat, setelah Senat AS meloloskan undang-undang yang mendukung para demonstran Hong Kong.
Bursa Jepang/Reuters
Bursa Jepang/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham di Asia melemah pada perdagangan Rabu (20/11/2019), bersamaan dengan indeks berjangka Amerika Serikat, setelah Senat AS meloloskan undang-undang yang mendukung para demonstran Hong Kong.

Kebijakan ini memicu kemarahan dari China dan berpotensi menyulitkan pembicaraan perdagangan kedua negara.

Seluruh indeks berada di zona merah hari ini, dengan indeks Hang Seng ditutup melemah 0,75 persen, sedangkan indeks Shanghai Composite dan CSI 300 turun masing-masing 0,78 persen dan 0,99 persen.

Sementara itu, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang ditutup melemah 0,33 persen dan 0,62 persen. Adapun indeks Kospi merosot 1,30 persen. Di Australia, indeks S&P/ASX 200 melemah 1,35 persen, setelah tuduhan kejahatan keuangan di Westpac Banking Corp menekan sektor finansial.

Pemungutan suara di Senat menandai tantangan bagi pemerintah di Beijing tepat ketika AS dan China berusaha untuk menutup perjanjian fase pertama untuk mengakhiri perang dagang mereka. Tanpa tanggal penandatanganan yang ditetapkan, kebuntuan bisa menyulitkan diskusi.

Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan pada hari Selasa (19/11) bahwa akan sulit bagi AS untuk menandatangani kesepakatan jika demonstrasi di Hong Kong terus berujung pada kekerasan.

Sementara itu, laporan mengecewakan dari sektor ritel AS mengingatkan investor bahwa ekonomi belum keluar dari tren pelemahan. Sementara itu, data ekonomi Jepang pada hari Rabu menunjukkan penurunan dalam ekspor juga menggarisbawahi tekanan global dari sengketa perdagangan.

Rilis risalah pertemuan Federal Open Market Committee pada Rabu waktu AS akan memberikan wawasan baru ke dalam pandangan Federal Reserve terhadap perekonomian.

"Ini adalah waktu bagi investor untuk bersikap bijak dan lebih berhati-hati," ungkap George Ball, chairman perusahaan investasi Houston Sanders Morris Harris Group Inc, seperti dikutip Bloomberg.

“Bahkan ekonomi terbaik yang dapat Anda pikirkan akan terseret melemah, itu akan terjadi. Dan saya pikir itu akan terjadi, setidaknya di pasar AS," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper