Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Samuel Sekuritas : Pasar Nantikan Suku Bunga BI, IHSG Diprediksi Flat

Samuel Sekuritas memprediksi IHSG akan bergerak flat pada perdagangan Rabu (20/11/2019) seiring dengan langkah investor yang mengantisipasi arah suku bunga Bank Indonesia.
Siluet karyawan di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (13/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Siluet karyawan di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (13/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, SEMARANG - Samuel Sekuritas memprediksi IHSG akan bergerak flat pada perdagangan Rabu (20/11/2019) seiring dengan langkah investor yang mengantisipasi arah suku bunga Bank Indonesia.

“IHSG diperkirakan akan cenderung flat, menanti arah kebijakan suku bunga BI yang akan diumumkan pada kamis mendatang,” papar tim analis Samuel Sekuritas dalam publikasi risetnya.

Konsensus yang dihimpun Reuters memperkirakan suku bunga akan flat di level 5 persen, sedangkan ekonom Samuel Sekuritas memperkirakan BI akan sekali lagi memotong suku bunga pada sisa tahun ini. Kemarin, LPS rate diturunkan 25 bps menjadi 6,25 persen.

Pagi ini Nikkei dibuka flat -0,09 persen, Kospi turun -0,40 persen, EIDO ditutup naik tipis +0,08 persen. Pada perdagangan semalam, bursa saham AS ditutup bervariatif, Dow turun -0,36 persen, S&P 500 flat -0,06 persen serta Nasdaq menguat +0,24 persen akibat minimnya sentimen positif.

Para pelaku pasar masih mencermati ancaman Presiden Donald Trump terkait kenaikan tarif dagang jika pihak China tidak menyetujui kesepakatan dagang fase 1 antara kedua negara tersebut.

Disisi lain, investor juga sedang menanti rilis dari risalah Rapat FOMC yang dapat membantu investor menerka arah kebijakan The Fed kedepannya.

Selain itu, pada hari kamis juga akan dirilis data klaim pengangguran yang diperkirakan akan turun 10 ribu klaim.

Dari pasar komoditas, harga emas cenderung menguat tipis +0,12 persen menjadi USD 1.472,58/troy ounce terkena sentimen belum adanya kejelasan perjanjian dagang antara AS dan China.

Adapun, harga minyak ditutup turun lebih dari -2 persen. Brent turun -2,7 persen menjadi USD 60,76/barrel sedangkan WTI Crude turun -3,2 persen ke level USD55,21/barrel.

Pelemahan harga minyak terjadi setelah Rusia dikabarkan tidak setuju untuk menurunkan produksi minyak yang digagas oleh negara-negara OPEC+.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper