Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Faktor Pendorong Laba Tunas Ridean (TURI)

Penjualan mobil emiten berkode saham TURI sepanjang Januari-September 2019 tercatat melemah 12% menjadi 33.626 unit.
Direktur Utama PT Tunas Ridean Tbk Rico Adisurja Setiawan didampingi direksi lainnya memberikan penjelasan mengenai kinerja  perusahaan usai rapat umum pemegang saham tahunan di Jakarta, Selasa (7/5/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Tunas Ridean Tbk Rico Adisurja Setiawan didampingi direksi lainnya memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan usai rapat umum pemegang saham tahunan di Jakarta, Selasa (7/5/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan motor PT Tunas Ridean Tbk. yang meningkat mampu mengkerek kinerja perseroan di tengah pelemahan penjualan mobil sepanjang 9 bulan pertama tahun ini.

Berdasarkan data resmi perseroan, penjualan mobil emiten berkode saham TURI tersebut per September 2019 tercatat melemah 12% menjadi 33.626 unit, catatan tersebut sejalan dengan penjualan mobil nasional yang turun sebesar 12% menjadi 753.594 unit pada periode tersebut.

“Penurunan penjualan mobil grup seiring dengan kondisi pasar,” ujar Dewi Yunita, Corporate Secretary Tunas Ridean, Selasa (19/11/2019).

Lebih lanjut, kontribusi laba dari bisnis rental turun 20% menjadi Rp40,5 miliar, yang disebabkan oleh keuntungan yang lebih rendah dari pelepasan atau penjualan armada dan biaya penyusutan yang lebih tinggi dari dampak kumulatif penggantian unit dengan armada berusia muda dalam beberapa tahun terakhir. Jumlah armada rental turun 6% menjadi 7.834 unit.

Di sisi lain, penjualan sepeda motor TURI yang berada di pasar Pulau Sumatra, meningkat 2% menjadi 184.438 unit, peningkatan itu sejalan dengan pasar nasional perdagangan motor yang meningkat 4% sampai dengan September 2019 sebanyak 4,9 juta unit dibandingkan dengan periode yang sama pada 2018.

Dari situ, perseroan mencatatkan pendapatan senilai Rp10,30 triliun per September 2019, lebih rendah 4,11% dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp10,46 triliun.

Sementara itu, laba bersih periode yang berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat senilai Rp432,97 miliar, meningkat 6,34% dibandingkan dengan per September 2018 senilai Rp407,14 miliar.

Perseroan mencatatkan laba dari bisnis otomotif naik 17% menjadi Rp245,3 miliar. Sementara itu, bisnis keuangan memberikan kontribusi laba senilai Rp147,2 miliar. Raihan itu relatif sama dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

“Laba grup naik 6% disebabkan oleh menguatnya kontribusi dari bisnis otomotif sebagian diimbangi oleh kontribusi yang lebih rendah dari bisnis sewa, sedangkan operasi pembiayaan konsumen tetap stabil. Untuk sisa tahun ini, kinerja Grup diharapkan akan memuaskan, meskipun ada kekhawatiran mengenai bisnis otomotif yang semakin kompetitif,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper