Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akhir Tahun Dinilai Jadi Waktu Tepat bagi Korporasi untuk Terbitkan Obligasi

Bursa Efek Indonesia telah mengantongi daftar 13 perusahaan yang siap mencatatkan sebanyak 14 instrumen obligasi dan sukuk di pasar modal per 6 November 2019.
Karyawan mencari informasi tentang obligasi di Jakarta, Rabu (17/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan mencari informasi tentang obligasi di Jakarta, Rabu (17/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Analis menilai pada akhir tahun ini merupakan waktu yang tepat bagi korporasi untuk menerbitkan surat utang di pasar modal. Pasalnya, tawaran kupon dari surat utang korporasi dapat menarik minat investor seiring dengan momentum kupon SUN yang sudah rendah.

Bursa Efek Indonesia telah mengantongi daftar 13 perusahaan yang siap mencatatkan sebanyak 14 instrumen obligasi dan sukuk di pasar modal per 6 November 2019.

Berdasarkan data BEI, sebanyak 14 instrumen surat utang siap listing tersebut memiliki total nilai emisi mencapai Rp18,22 triliun. Data tersebut merupakan data sementara dan akan terus berkembang seiring dengan masuknya daftar baru.

Direktur Riset Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai pada akhir tahun ini adalah waktu yang tepat bagi korporasi untuk menggalang dana di pasar surat utang.

“Memang saat ini sebetulnya kesempatan yang baik untuk obligasi korporasi untuk bisa diserap pasar. Alasannya, imbal hasil SUN saat ini berapa di posisi rendah,” jelas Nico kepada Bisnis.com, Senin (19/11/2019).

Dirinya menyarankan kepada investor untuk mengkombinasikan aset untuk berinvestasi di surat utang, yaitu lewat SUN dan obligasi korporasi. Pasalnya, ketika SUN menawarkan kupon yang kecil tentu obligasi korporasi dapat menutupi target return on investment (ROI) yang diinginkan.

Adapun diversifikasi aset tersebut penting dilakukan melihat contoh dari setiap portofolio investasi yang selalu mengombinasikan obligasi pemerintah dengan obligasi korporasi.

“Ini menjadi tolok ukur sebenarnya karena menyeimbangkan likuiditas dengan ROI melalui buy and hold obligasi korporasi sehingga kami menilai bahwa obligasi korporasi tetap seksi,” kelas Nico.

Pada akhir pekan lalu, Jumat (16/11/2019), BEI mencatat total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat di sepanjang tahun berjalan (year-to-date) senilai Rp107,54 triliun lewat 88 emisi dari 47 perusahaan tercatat.

Saat ini, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 418 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp449,18 triliun dan US$47,5 juta diterbitkan oleh 118 perusahaan tercatat.

Sementara itu, Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 102 seri dengan nilai nominal Rp2.736,39 triliun dan US$400 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp8,67 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper