Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terbitkan Obligasi, Hartadinata Abadi (HRTA) Bidik Dana Rp600 Miliar

Dana hasil penawaran umum obligasi setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk membayar sebagian utang dan modal kerja.
Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk Sandra Sunanto memperlihatkan koleksi perhiasan emas di toko emas ACC, di Blok M Square, Jakarta, Selasa (5/9)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk Sandra Sunanto memperlihatkan koleksi perhiasan emas di toko emas ACC, di Blok M Square, Jakarta, Selasa (5/9)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Hartadinata Abadi Tbk. berencana menerbitkan obligasi senilai Rp600 miliar. Ini merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan I 2019 dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp1 triliun.

Dalam prospektus ringkas yang dirilis pada Selasa (19/11/2019), Manajemen Hartadinata Abadi memaparkan perseroan akan menerbitkan dan menawarkan obligasi berkelanjutan I Hartadinata Abadi tahap I 2019 senilai Rp600 miliar. Surat utang yang ditawarkan memiliki tenor 5 tahun.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi yakni PT Bahana Sekuritas. Adapun, wali amanat dalam emisi obligasi ini yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Obligasi emiten bersandi saham HRTA ini akan mulai masa penawaran awal pada 20-26 November 2019. Pefindo memberikan peringkat idA- untuk obligasi HRTA.

Rencananya, dana hasil penawaran umum obligasi setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sebesar Rp142,5 miliar akan digunakan untuk membayar sebagian saldo utang pokok fasilitas pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Adapun, sebesar Rp120 miliar akan digunakan untuk modal kerja perusahaan anak dalam bentuk pinjaman ke PT Gadai Cahaya Dana Abadi. Gadai Cahaya Dana Abadi merupakan entitas anak dengan persentase kepemilikan 99%, yang bergerak di kegiatan usaha pegadaian.

Sementara itu, sisa dana hasil penawaran obligasi akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja perseroan untuk meningkatkan utilisasi 4 pabrik yang dimiliki perseroan. Keempat pabrik itu memproduksi beragam produk perhiasan emas seperti kalung, cincin, liontin, anting, dan gelang dengan berbagai kadar.

Kapasitas produksi pabrik tersebut sebesar 2.500 kg perhiasan per bulan. HRTA telah menjalin relasi dengan lebih dari 600 toko emas di seluruh Indonesia, serta memiliki saluran distribusi internal yakni 36 toko perhiasan emas ritel ACC dan toko perhiasan emas premium yang terdiri dari 2 gerai Celine Jewellery, 3 gerai Claudia Perfect Jewellery yang berlokasi di Bandung.

HRTA melihat potensi besar untuk memasuki pasar perhiasan emas di kota-kota besar seperti di Palembang, Medan, Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Makasar, dan Manado dengan membuka toko emas ACC.

"Perseroan memilih kota-kota tersebut karena strategi pemerintah yang saat ini berfokus untuk membangun daerah luar pulau Jawa sehingga akan meningkatkan daya beli masyarakat umum dan masyarakat kelas menengah di luar pulau Jawa secara signifikan," terang manajemen dalam prospektus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper