Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Optimistis Pembicaraan China-AS Membuahkan Hasil, Kurs Dolar Melemah

Negosiasi AS-China berlanjut pada Jumat (15/11/2019) karena kedua belah pihak berusaha untuk menuntaskan pakta perdagangan "fase satu".
Uang Yen Jepang dan Dolar Amerika Serikat/Reuters-Yuriko Nakao
Uang Yen Jepang dan Dolar Amerika Serikat/Reuters-Yuriko Nakao

Bisnis.com, NEW YORK--Nilai tukar dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya melemah pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), sejalan dengan hadirnya optimisme pembicaraan perdagangan yang sedang berlangsung dengan China.

Negosiasi AS-China berlanjut pada Jumat (15/11/2019) karena kedua belah pihak berusaha untuk menuntaskan pakta perdagangan "fase satu". 

Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengatakan kemajuan sedang dibuat pada rincian perjanjian, yang membantu mengangkat mata uang yang terpapar perdagangan dengan mengorbankan aset safe haven seperti yen Jepang.

Ross, dalam sebuah wawancara di Fox Business Network, mengatakan ada kemungkinan yang sangat tinggi Amerika Serikat akan mencapai kesepakatan akhir pada kesepakatan perdagangan fase satu dengan China, namun tidak mengatakan apakah ia mengharapkan kesepakatan akan tercapai sebelum tarif AS pada barang-barang China akan mulai berlaku pada 15 Desember.

Dolar AS turun 0,28 persen terhadap euro dan 0,18 persen terhadap pound Inggris, masing-masing pada 1,105 dolar dan 1,290 dolar. Greenback juga naik 0,41 persen terhadap yen Jepang, terakhir di 108,81, setelah mata uang safe-haven naik minggu ini karena kerusuhan politik di Hong Kong dan ketidakpastian perdagangan mengurangi selera risiko. Franc Swiss juga melemah 0,21 persen terhadap dolar AS.

Data China yang suram pada awal pekan ini masih memperkuat harapan untuk kesepakatan, beberapa analis berpendapat.

“Kepercayaannya adalah mungkin, meskipun angka-angka di Amerika Serikat hampir tidak ekspansi ... fakta bahwa China sedang melambat berarti mungkin ada pengaruh ekonomi di pihak AS dan bahwa China akan menandatangani apa pun," kata Juan Perez, pedagang valuta asing senior dan ahli strategi di Tempus Inc.

Pada Jumat (15/11/2019), Departemen Perdagangan melaporkan bahwa penjualan ritel AS rebound pada Oktober, tetapi konsumen mengurangi pembelian barang-barang rumah tangga berbiaya besar dan pakaian, menimbulkan pertanyaan tentang kekuatan konsumen yang saat ini menopang ekonomi AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper