Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kendati Ekonomi Lesu, CARS Siap Tambah 10 Bengel Baru

PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk. berencana untuk membuka 10 bengkel baru hingga akhir tahun nanti.
Bintracodharma.com
Bintracodharma.com

Bisnis.com, JAKARTA — PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk. berencana untuk membuka 10 bengkel baru hingga akhir tahun nanti.

Vice President Director Bintaro Dharma Benny Redjo Setyono menjelaskan bahwa di tengah kondisi ekonomi yang lesu, tren masyarakat untuk memelihara kendaraannya cendrung meningkat.

Hal tersebut dimanfaatkan perseroan untuk menangkap peluang bisnis yang lebih baik ditengah melemahnya penjualan mobil yang dialami sepanjang tahun ini.

“Di pipeline bengkel baru hingga akhir tahun. Mungkin bisa sampai 10, depend on progress tergantung set up peralatan,” ujarnya di Jakarta, Jumat (15/11/2019).

Hingga saat ini perseroan telah memiliki 20 bengkel dengan merek dagang CarFix yang terdiri atas 8 unit bengkel milik perseroan dan 12 unit bengkel kemitraan yang tersebar di Jabodetabek, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Per September 2019 jumlah unit kendaraan yang masuk ke bengkel sebanyak 66.741 unit,” jelasnya.

Ekspansi bengkel tersebut akan dilanjutkan perseroan hingga 2020 mendatang. Perseroan berencana untuk menambah 30 unit bengkel hingga 40 unit bengkel pada tahun mendatang.

Untuk aksi tersebut, perseroan bakal menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure senilai Rp150 miliar. Anggaran tersebut meningkat dibandingkan dengan dana capex tahun ini senilai Rp75 miliar.

Benny mengatakan bahwa pada 2020, perseroan berfokus untuk meningkatkan sistem digital, otomotif, dan bengkel.

Capex akan dua kali lipat, berapa bengkel lagi kalau kami targetkan akan tambah 30 hingga 40 bengkel jadi total 60 bengkel,” ungkapnya.

Dalam perkembangannya yang terbaru, emiten berkode saham CARS tersebut memutuskan menunda gelaran inital public offering (IPO) anak usahanya yakni PT Meka Adipratama.

Benny menjelaskan bahwa perseroan memutuskan untuk menunda gelaran IPO tersebut dengan pertimbangan kondisi pasar dan industri yang saat ini dinilai kurang baik. Dia mengatakan bahwa perseroan belum memutuskan kembali kapan rencana tersebut bakal dieksekusi.

“Kalau IPO menunggu pasar membaik. Perkiraan bisa setahun atau dua tahun mendatang,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper