Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Dolar Menguat, Rupiah Masih Mampu Rebound Pagi Ini

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka di zona hijau dengan penguatan 11 poin atau 0,08 persen ke level Rp14.056 per dolar AS.
Karyawati menghitung uang pecahan Rp100.000 di salah satu kantor cabang milik Bank Mandiri, di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Karyawati menghitung uang pecahan Rp100.000 di salah satu kantor cabang milik Bank Mandiri, di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah mampu rebound dan menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini, Selasa (12/11/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka di zona hijau dengan penguatan 11 poin atau 0,08 persen ke level Rp14.056 per dolar AS.

Pada pukul 08.23 WIB, nilai tukar rupiah kemudian bergerak ke level 14.059 dengan penguatan 8 poin atau 0,06 persen dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan kemarin, Senin (11/11/2019), rupiah ditutup melemah 53 poin atau 0,38 persen ke level Rp14.067 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya terpantau menguat 0,023 poin atau 0,02 persen ke level 98,223 pada pukul 08.19 WIB.

Indeks dolar AS mengawali perdagangan hari ini dengan dibuka menguat 0,017 poin atau 0,02 persen ke level 98,217, setelah pada akhir perdagangan Senin (11/11) ditutup melemah 0,153 poin atau 0,16 persen di posisi 98,200.

Dilansir Bloomberg, investor sedang mencari tajuk berita utama yang dapat mengarah pada kesepakatan perdagangan fase pertama antara AS dan China setelah pesan beragam dari Gedung Putih dan penundaan pertemuan meningkatkan kekhawatiran bahwa negosiasi dapat terhenti.

"Pasar gelisah," kata Matt Forester, kepala investasi di BNY Mellon's Lockwood Advisors.

"Kami akan membutuhkan lebih banyak informasi konkret tentang struktur dan waktu segala jenis pengaturan perdagangan akhir, tetapi sementara itu kami bergerak terhadap potongan-potongan informasi,” lanjutnya, seperti dikutip Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper