Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PP Presisi (PPRE) Garap Proyek Jalan Angkut Batu Bara 60 Km di Kalimantan

Proyek sepanjang kurang lebih 60 kilometer ini nantinya akan menghubungkan tambang batu bara milik anak usaha PT Adaro Energy Tbk. yang ada di Kalimantan Tengah menuju ke Kalimantan Timur (Sungai Mahakam).
Direktur PT PP Presisi Tbk Hasanin Ade Putra (dari kiri), Direktur Utama Iswanto Amperawan, Direktur Benny Pidakso dan Direktur Independen Arief Subyandono memberikan penjelasan, seusai RUPS di Jakarta, Kamis (5/4/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Direktur PT PP Presisi Tbk Hasanin Ade Putra (dari kiri), Direktur Utama Iswanto Amperawan, Direktur Benny Pidakso dan Direktur Independen Arief Subyandono memberikan penjelasan, seusai RUPS di Jakarta, Kamis (5/4/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT PP Presisi Tbk. mendapatkan tambahan perolehan kontrak menjelang akhir tahun.

PP Presisi bersama dengan PT Inti Pancar Dinamika (IPD) melakukan penandatanganan proyek Pembangunan Jalan Angkut Batu Bara di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah pada Rabu (6/11/2019).

IPD merupakan entitas anak dari PT Trada Alam Minera Tbk. (TRAM), selaku pemegang konsesi pembangunan jalan angkut batu bara tersebut.

PPRE dalam proyek ini akan bertindak sebagai kontraktor utama pembangunan jalan angkut batu bara. Proyek sepanjang kurang lebih 60 kilometer ini nantinya akan menghubungkan tambang batu bara milik anak usaha PT Adaro Energy Tbk. yang ada di Kalimantan Tengah menuju ke Kalimantan Timur (Sungai Mahakam) melalui jalan angkut batu bara milik TRAM yang sudah ada saat ini.

Kapasitas jalan angkut batu bara yang akan dibangun ini diperkirakan bisa untuk melayani angkutan batu bara kurang lebih 30 juta ton per tahun. Proyek jalan angkut batu bara ini dinilai akan mempermudah akses logistik batu bara dalam rangka meningkatkan produksi nasional.

Total anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan proyek jalan angkut batu bara ini diperkirakan akan mencapai kurang lebih US$160 juta.

"Dengan pengalaman kami menangani proyek infrastruktur strategis nasional serta kapasitas alat berat yang dimiliki, kami optimistis bahwa pembangunan jalan angkut batu bara ini dapat diselesaikan pada akhir 2020," ujar Iswanto Amperawan, Direktur Utama PP Presisi dalam keterangan resmi, Rabu (6/11/2019).

Iswanto menyebutkan kontrak pembangunan jalan angkut batu bara ini sejalan dengan strategi PPRE untuk memperluas pasar secara berkesinambungan, antara lain dengan giat memperluas pasar di luar BUMN dan pemerintah.

Benny Pidakso, Direktur Keuangan PP Presisi, menambahkan perseroan juga aktif mengikuti tender proyek langsung sebagai kontraktor utama untuk lebih meningkatkan kapabilitas, margin laba bersih serta memberikan nilai tambah kepada pemegang saham.

Untuk periode 9 bulan yang berakhir pada 30 September 2019, emiten dengan kode saham PPRE ini meraup pendapatan bersih senilai Rp2,22 triliun, naik 11,56% dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp1,99 triliun. Harga pokok pendapatan terkerek 8,39% menjadi Rp1,68 triliun.

Sementara itu, laba usaha naik 23,7% y-o-y menjadi Rp486,5 miliar. Peningkatan laba usaha tersebut memacu peningkatan EBITDA sebesar 35,7% y-o-y dari Rp579,3 miliar menjadi Rp786,1 miliar. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 6,01% dari Rp189,68 miliar menjadi Rp201,08 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper