Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Tunggu Perkembangan Perundingan AS-China, Bursa Asia Melemah

Bursa saham Asia melemah pada perdagangan Rabu (6/11/2019) untuk pertama kalinya dalam empat hari terakhir karena investor menunggu perkembangan lebih lanjut mengenai perundingan perdagangan AS-China.
Aktivitas di Bursa Efek Shanghai/Reuters
Aktivitas di Bursa Efek Shanghai/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia melemah pada perdagangan Rabu (6/11/2019) untuk pertama kalinya dalam 4 hari terakhir karena investor menunggu perkembangan lebih lanjut mengenai perundingan perdagangan AS-China.

Indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang turun 0,12 persen. Di China indeks Shanghai Composite dan CSI 300 melemah masing-masing 0,43 persen dan 0,45 persen, sedangkan indeks Hang Seng turun 0,12 persen.

Di sisi lain, indeks Topix dan Nikkei 225 menguat masing-masing 0,02 persen dan 0,22 persen, sedangkan indeks Kospi menguat 0,07 persen.

Imbal hasil obligasi Treasury AS melemah tipis karena investor mengambil jeda di tengah proses penyelesaian kesepakatan perdagangan AS dan negosiator China. Dua ekonomi terbesar di dunia ini telah mengisyaratkan upaya untuk perjanjian perdagangan fase pertama bulan ini.

"Bursa telah menguat dengan baik, tetapi mungkin ada beberapa konsolidasi," kata Shane Oliver, kepala analis investasi dan kepala ekonom di AMP Capital Investors, seperti dikutip Reuters.

"Perang perdagangan adalah alasan terbesar bahwa pertumbuhan global telah melemah selama 18 bulan terakhir. Kami ingin melihat tarif diturunkan. Kami masih menunggu tanda-tanda resolusi yang lebih jelas,” lanjutnya.

Pedagang dan investor berharap pakta perdagangan CHina-AS akan mencabut kembali setidaknya sejumlah tarif impor yang diberlakukan Washington dan Beijing, tetapi masih belum pasti kapan atau di mana Presiden AS Donald Trump akan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping untuk menandatangani perjanjian.

Imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun turun menjadi 1,8513 persen di Asia pada hari Rabu, sedangkan imbal hasil bertenor 2 tahun melemah tipis menjadi 1,6207 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper