Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Naik 0,16 Persen Pagi Ini

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik 0,16 persen atau 9,77 poin di level 6.273,92 pada perdagangan hari ini.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/10/2019). /Antara-Nova Wahyudi
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/10/2019). /Antara-Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik 0,16 persen atau 9,77 poin di level 6.273,92 pada perdagangan hari ini.

Profindo Sekuritas memperkirakan indeks masih akan bergerak menguat namun terbatas dengan rentang pergerakan 6.248-6.300, pascaberakhir menguat tajam pada perdagangan kemarin. 

Penguatan IHSG didorong oleh data PDB kuartal III yang lebih tinggi dari estimasi.

Sementara itu, Valbury Sekuritas menyebutkan perkiraan saham kawasan Asia potensial terkoreksi pada hari ini, salah satunya dipicu ketidakpastian pertemuan Cina - AS untuk membahas perdagangan.

Sentimen pasar regional ini bisa terdampak bagi IHSG yang rawan terkoreksi pada perdagangan hari ini. Disamping itu katalis positif dari internal juga terbilang terbatas.

IHSG ditutup menguat 1,36 persen atau 83,81 poin ke level 6.264,15 pada akhir perdagangan hari ini, setelah dibuka naik 0,39 persen atau 24,09 poin di posisi 6.204,44.

Pada perdagangan Senin (4/11), IHSG mengakhiri pergerakannya di level 6.180,34 dengan pelemahan 0,43 persen atau 26,85 poin, koreksi hari perdagangan ketiga berturut-turut.

Seluruh sembilan sektor menetap di zona hijau, dipimpin oleh sektor pertanian yang menguat 1,98 persen dan disusul sektor aneka industri yang naik 1,96 persen.

Sebanyak 236 saham menguat, 194 saham melemah, dan 229 saham stagnan dari 659 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal III/2019 sebesar 5,02 persen secara tahunan.

Pertumbuhan ekonomi secara kuartalan masih tumbuh 3,06 persen. Adapun secara kumulatif masih tumbuh 5,04 persen.

“Ini masih tidak terlalu curam dibandingkan negara maju dan negara berkembang lain di tengah perang dagang,” ujar Kepala BPS Suhariyanto di Kantor BPS, Selasa (5/11/2019).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper