Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Kembali Berhati-hati, Indeks S&P 500 Ditutup Melemah

Meskipun ada optimisme yang tumbuh atas kesepakatan perdagangan, investor juga menunjukkan kehati-hatiannya.
New York Stock Exchange (NYSE) di New York, AS./ REUTERS-Brendan McDermid
New York Stock Exchange (NYSE) di New York, AS./ REUTERS-Brendan McDermid

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks S&P 500 melemah pada perdagangan Selasa (5/11/2019), karena investor berhenti di tengah reli yang didukung oleh harapan kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat dan China yang mengirim tiga indeks saham utama AS ke rekor tertinggi di sesi sebelumnya.

Meskipun ada optimisme yang tumbuh atas kesepakatan perdagangan, investor juga menunjukkan kehati-hatiannya.

Sementara itu, China mendorong Presiden Donald Trump untuk menghapus lebih banyak tarif sebagai bagian dari kesepakatan "fase pertama", yang ditargetkan untuk ditandatangani bulan ini.

"Pasar berada pada titik tertinggi sepanjang masa, orang-orang semakin sedikit khawatir tentang kesepakatan itu," kata Tim Ghriskey, kepala analis di Inverness Counsel, seperti dikutip Reuters.

Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 30,52 poin atau 0,11 persen ke level 27.492,63, sedangkan indeks S&P 500 melemah 3,65 poin atau 0,12 persen ke 3,074,62 dan Nasdaq Composite menguat 1,48 poin atau 0,02 persen ke 8,434,68.

S&P 500 dan Nasdaq ditutup pada rekor tertinggi untuk sesi kedua pada hari Senin, sementara Dow mencapai rekor tertinggi untuk pertama kalinya sejak Juli.

Sektor finansial, naik 0,42 persen ketika benchmark AS menghasilkan yield tertinggi dalam enam minggu, sedangkan sektor energi menguat 0,45 persen menyusul penguatan harga minyak lebih dari 1 persen. Di sisi lain, sektor real estat melemah 1,76 persen.

Terlepas dari harapan resolusi untuk perang perdagangan, saham telah menerima dorongan dari musim pendapatan kuartal ketiga yang jauh lebih baik dari perkiraan, ditambah dengan sentimen suku bunga Federal Reserve dan data ekonomi yang optimis.

Data pada hari Selasa menunjukkan pada indeks sektor jasa ISM meningkat menjadi 54,7 pada Oktober dari 52,6 pada September, di atas ekspektasi sebesar 53,4 menurut ekonom yang disurvei oleh Reuters. Hal ini meredakan kekhawatiran bahwa perlambatan di sektor manufaktur menyebar ke sektor lainnya.

Lebih 75 persen emiten indeks S&P 500 yang telah merilis laporan keuangan sejauh ini mencatat kinerja laba di atas ekspektasi, berdasarkan data Refinitiv. Penghasilan untuk kuartal ini sekarang diperkirakan akan turun 0,8 persen, lebih baik dari perkiraan penurunan 2,2 persen pada 1 Oktober lalu.

Kenaikan 2,05 persen saham Boeing Co memberikan dorongan terbesar pada indeks blue-chip Dow Jones ketua dewan perusahaan, Dave Calhoun, mengatakan dewan percaya CEO Dennis Muilenburg telah melakukan segalanya dengan benar menyusul dua kecelakaan fatal pada 737 Max.

Membantu kemajuan Nasdaq, Adobe Inc menguat 4,25 persen karena produsen perangkat lunak Photoshop ini menaikkan target pendapatan berulang media digital kuartal keempat dan memberikan perkiraan kuat untuk tahun fiskal 2020.

Di sisi lain, saham Uber Technologies Inc turun 9,85 persen penyedia layanan transportasi online ini membukukan kerugian kuartal ketiga yang lebih besar dari tahun sebelumnya.

Pergerakan bursa saham Amerika Serikat
IndeksLevelPerubahan (persen)
Dow Jones27.392,63+0,11
S&P 5003.074,62-0,12
Nasdaq8.434,68+0,02

Sumber: Reuters

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper