Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minyak Sentuh Level Tertinggi Sepekan

– Minyak mentah ditutup pada level tertinggi dalam sepekan terakhir pada perdagangan Senin (4/11/2019) di tengah sinyal bahwa kesepakatan perdagangan AS-China akan segera terjadi.
Pumpjacks terlihat saat matahari terbenam di ladang minyak Daqing di provinsi Heilongjiang, China 22 Agustus 2019./REUTERS-Stringer
Pumpjacks terlihat saat matahari terbenam di ladang minyak Daqing di provinsi Heilongjiang, China 22 Agustus 2019./REUTERS-Stringer

Bisnis.com, JAKARTA – Minyak mentah ditutup pada level tertinggi dalam sepekan terakhir pada perdagangan Senin (4/11/2019) di tengah sinyal bahwa kesepakatan perdagangan AS-China akan segera terjadi.

Berdasarkan data Bloomberg, minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Desember naik 0,34 poin ke level US$56,54 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, minyak Brent untuk kontrak Januari menguat 0,44 poin ke level US$62,13 di ICE Futures Europe Exchange yang berbasis di London. Minyak mentah patokan global diperdagangkan pada premium US$5,53 untuk WTI bulan yang sama.

Dilansir Bloomberg, pejabat pemerintah China tengah mempertimbangkan lokasi di AS untuk pertemuan Presiden Xi Jinping dengan Presiden AS Donald Trump guna menandatangani perjanjian perdagangan.

Namun, penguatan harga minyak sedikit mereda karena masih adanya keraguan terhadap tentang tingkat dan durasi gencatan perdagangan yang mungkin disepakati.

"Seiring berlalunya waktu, kami masih ada ketidakjelasan yang sama tentang apa yang sebenarnya terjadi dalam pembicaraan perdagangan," kata Gene McGillian, analis senior dan broker di Tradition Energy Group, seperti dikutip Bloomberg.

“Pasar mencari sentimen pendorong,” lanjutnya.

Minyak WTI menguat 2,2 persen di perdagangan sebelumnya, didorong oleh sentimen pembicaraan perdagangan, penguatan saham, data ekonomi positif serta meningkatnya sentimen bullish.

Namun harga minyak masih turun sekitar 15 persen dari level tertinggi di akhir April karena konflik perdagangan antara ekonomi terbesar di dunia merusak permintaan bahan bakar.

"Kami meninjau kembali optimisme tentang hasil positif untuk pembicaraan perdagangan AS-China, yang diperkuat oleh posisi spekulatif," kata Frances Hudson, analis global di Standard Life Investments

“Data ekonomi terbaru menunjukkan ancaman resesi sedang surut,” katanya.

Berdasarkan data Bloomberg, minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Desember naik 0,34 poin ke level US$56,54 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, minyak Brent untuk kontrak Januari menguat 0,44 poin ke level US$62,13 di ICE Futures Europe Exchange yang berbasis di London. Minyak mentah patokan global diperdagangkan pada premium US$5,53 untuk WTI bulan yang sama.

Pergerakan minyak mentah WTI kontrak Desember 2019
TanggalHarga (US$/barel)Perubahan

4/11/2019

56,54

+0,34 poin

1/11/2019

56,20

+2,02 poin

31/10/2019

54,18

-0,88 poin

Pergerakan minyak mentah Brent kontrak Januari 2020
TanggalHarga (US$/barel)Perubahan

4/11/2019

62,13

+0,44 poin

1/11/2019

61,69

+1,46 poin

31/10/2019

60,23

-0,38 poin

 Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper