Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Jisdor Menguat, Pelemahan Dolar AS Suntik Otot Rupiah

Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.002 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Senin (4/11/2019).
Nasabah menghitung uang di sebuah Money Changer, di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Himawan L. Nugraha
Nasabah menghitung uang di sebuah Money Changer, di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Himawan L. Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.002 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Senin (4/11/2019).

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.002 per dolar AS, menguat 64 poin atau 0,45 persen dari posisi Rp14.066 pada Jumat (1/11/2019).

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 29 poin atau 0,21 persen ke level Rp14.010 per dolar AS pada pukul 10.31 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (1/11), rupiah ditutup di level Rp14.039 per dolar AS dengan apresiasi sebesar 4 poin atau 0,03 persen.

Rupiah mulai melanjutkan penguatannya pada Senin (4/11) dengan dibuka terapresiasi 37 poin atau 0,26 persen di level 14.002 di pasar spot. Sepanjang perdagangan pagi ini, nilai tukar rupiah bergerak di level 13.998-14.010 per dolar AS.

Seiring dengan penguatan nilai tukar rupiah, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang melacak pergerakan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau lanjut melemah 0,061 poin atau 0,06 persen ke level 97,178 pada pukul 10.22 WIB.

Pada perdagangan Jumat (1/11), indeks dolar AS ditutup di posisi 97,239 dengan melemah 0,113 poin atau 0,12 persen, penurunan hari kelima berturut-turut.

Dolar AS berupaya keras untuk menguat pada Jumat (1/11) setelah rilis laporan payroll AS tampak melampaui ekspektasi, tetapi kemudian tertekan oleh data survei manufaktur.

Institute for Supply Management (ISM) melaporkan bahwa sektor manufaktur AS berkontraksi untuk bulan ketiga berturut-turut pada Oktober.

Rilis data tersebut tersebut menambah tekanan untuk dolar sejak bank sentral AS Federal Reserve kembali memangkas suku bunga acuannya. The Fed juga membuka peluang penurunan suku bunga lebih lanjut jika diperlukan.

 “Kemungkinan juga USD, CAD, AUD, dan NZD akan lebih lemah karena mereka adalah mata uang dengan suku bunga tertinggi saat ini. Ini pula kemungkinan mengapa USD dan CAD adalah pecundang yang besar pekan lalu,” ujar Marshall Gittler, seorang analis di ACLS Global, seperti dikutip dari Reuters.

Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)

Tanggal

Kurs

4 November

14.002

1 November

14.066

31 Oktober

14.008

30 Oktober

14.044

29 Oktober

14.028

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper