Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Gasifikasi PTBA di Peranap Akan Dialihkan

Emiten pertambangan PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) berkemungkinan memindahkan proyek gasifikasi Tambang Peranap ke Tanjung Enim
PTBA. /Bisnis.com
PTBA. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pertambangan PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) berkemungkinan memindahkan proyek gasifikasi Tambang Peranap ke Tanjung Enim.

Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin mengatakan minimnya infrastruktur di sekitar tambang peranap menjadi pemicu utama pemindahan.

“Rencana pemindahan dari Peranap ke Enim ada tapi belum ada keputusan. Saat ini sedang ada kajian tapi belum final supaya keputusan nantinya ada studi kelayakan,” katanya pada Senin (28/10/2019).

Menurutnya kajian akan selesai pada akhir tahun ini. Dengan begitu, emiten berkode saham PTBA itu akan fokus dalam pembangunan lokasi baru gasifikasi batu bara. Arviyan menambahkan pemindahan lokasi bukan hal yang mudah karena ada banyak hal teknis dan non teknis yang perlu dipertimbangkan.

Sebagai informasi, PTBA dan Pertamina telah menandatangani nota kesepahaman untuk pendirian join venture company. Arviyan mengatakan kerjasama tersebut setidaknya memakan dana investasi sebesar US$2,7 miliar.

Kerjasama tersebut dimaksudkan untuk mengkonversi batu bara kalori rendah kurang dari 3000 kcal/kg menjadi dimethyl ether (DME). DME akan digunakan sebagai substitusi LPG sehingga mengurangi ketergantungan pada impor LPG. Proyek ini direncanakan akan mulai berproduksi pada tahun 2025 dengan konsumsi batu bara sebesar 8,7 juta ton/tahun dari tambang Peranap PTBA.

 Arviyan mengatakan bila proyek tersebut jadi dipindahkan ke Tanjung Enim, PTBA akan membangun PLTU di mulut tambang karena PLN sedang menjajaki kerjasama dengan Malaysia untuk penjualan listrik.

“Kalau infrastruktur tidak mendukung kami akan bangun PLTU di mulut tambang karena PLN akan jual listrik ke Malaysia. Hal ini pernah dilakukan 5-6 tahun yang lalu, kami harap ini bisa diwujudkan,” katanya.

Sementara itu, PTBA juga memiliki kerjasama hilirisasi di Tambang Tanjung Enim dengan PT Pertamina (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero), dan PT Chandra Asri Petrochemical. Keempatnya berencana membanguna Pabrik Coal to Urea-DME-Polypropelene di mulut tambang, Tanjung Enim, Sumatera Selatan dengan konsumsi batu bara mencapai 8,1 juta ton per tahun.

Proyek ini direncanakan Commercial Operation Date (COD) pada 2025. Saat ini, proyek hilirisasi batu bara sedang memasuki tahap bankable feasibility study dan pembebasan lahan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper