Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Antisipasi Suku Bunga The Fed Dipangkas, Harga Emas Naik

Ekspektasi investor untuk langkah pemangkasan lebih lanjut oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve mendorong harga emas siap mencatat penguatan mingguannya.
Emas batangan di brankas bank terlihat dalam gambar ilustrasi yang diambil di Zurich, 20 November 2014./REUTERS-Arnd Wiegmann
Emas batangan di brankas bank terlihat dalam gambar ilustrasi yang diambil di Zurich, 20 November 2014./REUTERS-Arnd Wiegmann

Bisnis.com, JAKARTA – Ekspektasi investor untuk langkah pemangkasan lebih lanjut oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve mendorong harga emas siap mencatat penguatan mingguannya.

Dilansir dari Bloomberg (Jumat, 25/10/2019), harga emas naik 1 persen sepanjang pekan ini dan diperdagangkan di atas level US$1.500 per troy ounce.

Pasar mengantisipasikan penurunan suku bunga acuan lanjutan sebesar 25 basis poin oleh The Fed dalam pertemuan kebijakan moneter pada 29-30 Oktober mendatang.

Harga emas pun terkerek karena biaya pinjaman yang lebih rendah meningkatkan daya tarik logam mulia tanpa bunga. Logam mulia lainnya, seperti perak, ikut bergerak menuju kenaikan mingguan pertama dalam dua bulan. 

Sepanjang tahun ini, harga emas di pasar spot telah naik sekitar 17 persen di tengah langkah bank-bank sentral global mengadopsi kebijakan moneter yang lebih longgar dalam upaya mendukung ekonomi mereka yang telah dirugikan oleh perang perdagangan.

Di sisi lain, meski The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga acuan untuk ketiga kalinya tahun ini pada pertemuan Oktober, langkah tersebut lebih kurang sudah diperhitungkan pasar.

Oleh karenanya, sebagian pergerakan emas mungkin bergantung pada apa yang akan dikatakan para pembuat kebijakan tentang arah suku bunga di masa depan.

“Kecuali jika The Fed benar-benar mengambil langkah yang mengejutkan pasar, saya tidak bisa melihat emas bereaksi banyal,” ujar Rhona O'Connell, kepala analisis pasar untuk EMEA dan Asia di INTL FCStone Inc.

Jeffrey Halley, seorang analis pasar senior di Oanda Corp, melihat harga emas untuk saat "terjebak” dalam kisaran level US$1.475 hingga US$1.520.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper