Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bahana Sekuritas: Pasar Cermati Kebijakan Kabinet Baru

Kesinambungan kebijakan dengan kebijakan pendahulu akan berdampak positif pada pasar.
Pengunjung berjalan di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (10/6/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya
Pengunjung berjalan di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (10/6/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA--PT Bahana Sekuritas menilai posisi kabinet yang seimbang antara profesional dan tokoh partai politik dapat mendorong masuknya investasi. Pasalnya, koordinasi antarkementerian diperkirakan semakin baik.

Lucky Ariesandi, Kepala Riset Bahana Sekuritas, memaparkan bahwa pelaku pasar saat ini tidak sekadar melihat sosok yang dipilih tetapi lebih menantikan kebijakan yang akan diambil dalam waktu dekat oleh para menteri.

"Kesinambungan kebijakan dengan kebijakan pendahulu akan berdampak positif pada pasar," tulis Lucky melalui siaran pers, Kamis (24/10/2019).

Adapun, Presiden Joko Widodo memilih Mahfud MD sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, dari yang sebelumnya dipimpin oleh Wiranto. Airlangga Hartarto terpilih menjadi Menteri Koordinator bidang Perekonomian, menggantikan Darmin Nasution.

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dipimpin oleh Muhadjir Effendy, yang sebelumnya pos ini tidak ada. Luhut B. Panjaitan tetap memimpin Menteri Koordinator bidang Maritim dengan penugasan baru ditambah yaitu untuk mendorong masuknya investasi.

Perubahan nomenklatur yang tidak signifikan tersebut memberi ruang bagi para pembuat kebijakan untuk bisa segera menjalankan tugasnya, meski beberapa kementerian dipimpin oleh sosok baru.

Porsi mayoritas yang dipegang oleh profesional akan semakin memudahkan gerak pemerintah dalam mengambil keputusan, sedangkan sekitar 45% yang dipimpin oleh partai politik akan berdampak positif bagi pengambilan keputusan yang menyangkut perundang-undangan.

Lucky melanjutkan dengan posisi kabinet yang lebih seimbang antara professional dan parpol, upaya pemerintah untuk mendorong masuknya investasi harusnya lebih sukses, terutama dengan adanya rancangan undang-undang (RUU) prioritas menyangkut perpajakan, minerba, dan ketenagakerjaan. Dengan koalisi saat ini, upaya untuk mendapatkan persetujuan dari parlemen diharapkan tidak lagi memakan waktu yang lama.

Bahana Sekuritas masih melihat minat investor asing akan terus masuk ke portofolio saham dan surat berharga negara (SBN) menjelang akhir tahun ini. Bank Indonesia pun dinilai masih memiliki ruang untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps lagi dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan ini.

‘’Kami melihat minat investor asing untuk masuk ke portfolio saham dan surat berharga negara masih cukup tinggi, dengan yield yang ditawarkan lebih tinggi dibandingkan negara lainnya, sehingga masih ada ruang bagi rupiah dan indeks saham untuk menguat,’’ papar Lucky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper