Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Obligasi Berpeluang Menguat, Ini 3 Sentimennya

Pilarmas Investindo Sekuritas memperkirakan setidaknya terdapat tiga sentimen yang memengaruhi pergerakan harga obligasi hari ini.
Karyawan mencari informasi tentang obligasi di Jakarta, Rabu (17/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan mencari informasi tentang obligasi di Jakarta, Rabu (17/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA--Pilarmas Investindo Sekuritas memperkirakan setidaknya terdapat tiga sentimen yang memengaruhi pergerakan harga obligasi hari ini. Berikut sentimennya.

Dikutip dari hasil risetnya, Rabu (23/10/2019), Direktur Riset Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan terdapat beberapa sentimen yang akan memengaruhi harga obligasi hari ini. Pertama, China akan mengganti Pimpinan Eksekutif Hong Kong Carrie Lam.

Beberapa nama seperti Norman Chan yang sebelumnya mengisi jabatan kepala otoritas moneter Hong Kong dan Henry Tang, yang pernah menjadi sekretaris keuangan wilayah dan administrasi.

Adapun, Carrie Lam telah meminta izin untuk mengundurkan diri, tetapi tak mendapat restu. Kondisi pergantian pimpinan eksekutif ini mungkin akan meredakan tensi di Hong Kong.

Kedua, kegagalan pemungutan suara terkait Brexit. Anggota Parlemen Inggris memilih untuk menolak kerangka waktu
untuk meninjau Undang Undang yang terkait dengan Brexit.

Dari kejadian tersebut, dapat dipastikan bahwa Inggris tidak akan meninggalkan Eropa pada tanggal 31 October, dan Uni Eropa akan kembali memberikan perpanjangan untuk mencegah Brexit tidak ada kesepakatan.

Ketiga, menguatnya peluang pemangkasan suku bunga acuan baik dari Bank Indonesia maupun The Fed. Maximilianus memproyeksikan Bank Indonesia masih memiliki ruang untuk memangkas suku bunga acuan dua kali, yakni bulan ini sebelum The Fed memangkas suku bunga dan setelah The Fed memangkas suku bunganya.

Optimisme tersebut pula yang menggerakkan investor asing terus masuk dalam sepekan terakhir bahkan membawa penawaran masuk dalam lelang kemarin menyentuh Rp73 triliun.

Kendati pasar masih menanti pengumuman pengisi jabatan menteri dalam Kabinet Kerja Jilid II, menurutnya, kondisi saat ini menunjang penguatan harga obligasi. Secara umum, kondisi pasar obligasi tak memiliki ruang penguatan lagi tanpa adanya sentimen pendorong.

"Ruang penguatan sudah tidak ada, kenaikan hanya mengandalkan sentimen positif," katanya.

Oleh karena itu, dia merekomendasikan agar investor melakukan aksi beli. Namun, investor tetap harus memperhatikan aksi ambil untung yang kerap muncul di balik adanya sentimen positif.

"Kami merekomendasikan beli hari ini dengan volume terbatas," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper