Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Menguat 8 Poin, Rupiah Terkekar Nomor Dua di Asia

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Senin (21/10/2019) di level Rp14.132 per dolar AS, menguat 8 poin atau 0,05 persen dari posisi Rp14.140 pada Jumat (18/10/2019).
Karyawati beraktivitas di salah satu kantor cabang Bank Sinarmas, di Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha
Karyawati beraktivitas di salah satu kantor cabang Bank Sinarmas, di Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Senin (21/10/2019) di level Rp14.132 per dolar AS, menguat 8 poin atau 0,05 persen dari posisi Rp14.140 pada Jumat (18/10/2019).

Kurs jual ditetapkan di Rp14.202 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.061 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp141.

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 34 poin atau 0,24 persen ke level Rp14.114 per dolar AS pada pukul 11.08 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (18/10), rupiah berakhir di level 14.148 per dolar AS dengan apresiasi 0,05 persen atau 7 poin, penguatan hari kedua berturut-turut.

Mata uang rupiah mulai melanjutkan penguatannya pada Senin (21/10) pagi, dengan dibuka terapresiasi 20 poin atau 0,14 persen di level 14.128. Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak di level 14.113 -14.135.

Bersama rupiah, mata uang lainnya di Asia juga menguat, dipimpin won Korea Selatan yang terapresiasi 0,66 persen terhadap dolar AS pada pukul 11.08 WIB (lihat tabel).

Pergerakan kurs mata uang di Asia terhadap dolar AS

Mata uang

Kurs

Pergerakan (persen)

Won Korea Selatan

1.173,75

+0,66

Rupiah

14.114

+0,24

Yuan Onshore China

7,0653

+0,23

Peso Filipina

51,179

+0,19

Dolar Singapura

1,3622

+0,14

Dolar Taiwan

30,571

+0,06

Yuan Offshore China

7,0673

+0,06

Ringgit Malaysia

4,1848

+0,04

Dolar Hong Kong

7,8417

+0,02

Baht Thailand

30,268

-0,09

Yen Jepang

108,51

-0,05

Dilansir dari Bloomberg, sebagian besar mata uang emerging market di Asia menguat ketika optimisme mengenai negosiasi perdagangan antara pemerintah AS dan China mampu mengimbangi ketidakpastian seputar keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit).

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akan melancarkan upaya baru mewujudkan janjinya untuk membawa Inggris keluar dari Uni Eropa pada 31 Oktober seiring dengan tumbuhnya optimisme bahwa ia kini memiliki cukup dukungan untuk meloloskan kesepakatan Brexit di Parlemen Inggris.

“Sentimen risiko tetap ada untuk mendukung mata uang emerging market di Asia karena yield Treasury memperlambat kenaikannya,” terang Kota Hirayama, ekonom senior pasar berkembang di SMBC Nikko Securities.

“Nilai tukar mata uang emerging market telah mengabaikan ketidakpastian tentang Brexit,” tambahnya.

Seiring dengan pergerakan mata uang Asia, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang melacak pergerakan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau naik tipis 0,05 persen ke level 97,330 pada pukul 10.59 WIB.

Pergerakan indeks dolar sebelumnya dibuka dengan kenaikan di level 97,338, setelah ditutup melemah 0,33 persen atau 0,325 poin di posisi 97,282 pada perdagangan Jumat (18/10).

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)

Tanggal

Kurs

21 Oktober

14.132

18 Oktober

14.140

17 Oktober

14.172

16 Oktober

14.187

15 Oktober

14.140

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper