Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Periode Baru Pemerintah, BEI Tunggu IPO BUMN

Bursa Efek Indonesia menantikan kedatangan keluarga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk maju go public di periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Pelajar mengamati monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (13/9/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Pelajar mengamati monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (13/9/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia menantikan kedatangan keluarga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk maju go public di periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Direktur Utama BEI Inarno Djajadi menyampaikan bahwa bursa mengharapkan lebih banyak lagi perusahaan—terutama BUMN—untuk mau memanfaatkan pasar modal sebagai alternatif pendanaan.

“Terutama BUMN yang selama ini menggunakan alternatif pendanaan dari perbankan, mudah-mudahan bisa memanfaatkan pasar modal untuk alternatif pendanaannya pada kemudian hari,” kata Inarno di Jakarta, Senin (21/10/2019).

Adapun di dalam pipeline penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) yang sudah dikantongi bursa sejauh ini, terpantau masih belum ada perusahaan dari keluarga BUMN yang siap listing pada kuartal IV/2019.

Sebelumnya, PT PP (Persero) Tbk. menunda rencana IPO anak usaha pada 2019 sejalan dengan pertimbangan fundamental serta portofolio entitas yang bakal melantai di Bursa Efek Indonesia.

Begitu pula PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, juga menyebut belum berencana melakukan IPO anak usaha tahun ini. Menurutnya Direktur Utama Wijaya Karya Tumiyana, penawaran umum perdana saham PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi (Wikon) akan dilakukan pada 2020.

Setali tiga uang, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. juga menyebut rencana IPO anak usaha masih dalam kajian. Sebelumnya, perseroan menyampaikan ingin membawa PT Adhi Commuter Properti (ACP) masuk Bursa pada kuartal IV/2019.

Mengenai pemimpin terplilih, Inarno menegaskan bahwa bursa mendukung siapapun yang menjadi pemimpin negeri ini.

“Yang paling penting kami menginginkan perekonomian dan politik yang stabil. Itu saja sudah merupakan berkah yang luar biasa untuk pasar modal,” ujar Inarno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper