Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Berbalik Melemah di Akhir Sesi I, Enam Sektor Jadi Penekan

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG berbalik melemah 0,15 persen atau 9,42 poin ke level 6.148,74 pada akhir sesi dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pengunjung beraktivitas di dekat papan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/7/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya
Pengunjung beraktivitas di dekat papan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/7/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik melemah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (16/10/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG berbalik melemah 0,15 persen atau 9,42 poin ke level 6.148,74 pada akhir sesi dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Selasa (15/10), IHSG ditutup di level 6.158,17 dengan penguatan 0,51 persen atau 31,29 poin.

Indeks sebelumnya dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,2 persen atau 12,4 poin di posisi 6.170,56. Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak di level 6.144,37 – 6.183,58.

Enam dari sembilan sektor menetap di zona merah pada akhir sesi I, dipimpin oleh sektor infrastruktur yang melemah 1,2 persen, disusul sektor tambang yang turun 0,57 persen. Adapun tiga sektor lainnya menguat, dipimpin sektor perdagangan yang naik 0,47 persen.

Sebanyak 182 saham menguat, 181 saham melemah, dan 295 saham stagnan dari 658 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dan PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) yang masing-masing melemah 10 persen dan 1,29 persen menjadi penekan utama pelemahan IHSG di sesi I.

MNC Sekuritas memperkirakan penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) sudah terbatas.

"Selama IHSG tidak menembus area 6.283, maka kami perkirakan IHSG sudah berada pada akhir wave (iv). Selanjutnya, IHSG rentan untuk terkoreksi ke arah 5.950-5.900 untuk membentuk wave (v)," tulis Tim Analis MNC Sekuritas dalam risetnya, Rabu (16/10/2019).

Pada hari ini, level support IHSG diproyeksi ada di kisaran 6.030 hingga 6.100. Sementara itu, level resistan IHSG ada di rentang 6.170 hingga 6.200.

Di negara lainnya di Asia, bursa saham bergerak mayoritas menguat hari ini, dengan indeks Topix dan Nikkei menguat masing-masing 0,67 persen dan 1,29persen, sedangkan indeks Hang Seng menguat 0,25 persen.

Di China, indeks Shanghai Composite melemah 0,29 persen, sedangkan indeks CSI 300 melemah 0,28 persen.

IHSG melemah setelah Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data neraca perdagangan September 2019 yang mengalami defisit US$160,5 juta dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumnya US$85,1 Juta.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 melemah 0,17 persen atau 0,89 poin ke level 529,49, sedangkan indeks saham syariah Jakarta Islamic Index naik menguat 0,15 persen atau 1,02 poin ke posisi 677,90 pada akhir sesi I.

Dilansir Reuters, bursa Asia menguat karena investor melihat apakah Inggris dapat mengamankan kesepakatan untuk menghindari no-deal Brexit.

Para pejabat dan diplomat yang terlibat dalam perundingan keluarnya Inggris dari Uni Eropa mengatakan bahwa perbedaan dalam ketentuan perpecahan telah menyempit secara signifikan.

"Saham menguat di mana-mana, didukung oleh serangkaian berita utama Brexit lainnya dan saat musim pendapatan dimulai di Amerika Serikat," tulis analis JPMorgan dalam catatan klien.

"Para pejabat memperingatkan bahwa perundingan belum selesai dan belum ada masalah dalam mencapai batas waktu Selasa tengah malam," tambah mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper