Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan ORI016 Telah Capai Rp2,48 Triliun

Pemerintah telah memasang target penjualan ORI016 yakni sebesar Rp9 triliun.
Karyawan mencari informasi tentang obligasi di Jakarta, Rabu (17/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan mencari informasi tentang obligasi di Jakarta, Rabu (17/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA--Penjualan instrumen obligasi negara Indonesia (ORI) mencapai Rp2,48 trliun padahal hari yang tersisa tinggal 9 hari lagi.

Dikutip dari laman Investree, Selasa (15/10/2019), penawaran ORI016 telah berjalan sejak tanggal 2 Oktober dan akan berakhir pada 24 Oktober 2019. Kendati sudah mencapai separuh masa penawaran, penjualan ORI016 belum menyentuh separuh dari target yang dipasang Pemerintah.

Seperti diketahui, Pemerintah telah memasang target penjualan ORI016 yakni sebesar Rp9 triliun. Target tersebut dipasang karena tahun ini merupakan kali pertama penawaran ORI melalui secara daring. Adapun, ORI016 ditawarkan dengan kupon 6,8% dan bertenor 3 tahun.

Sebelumnya, Direktur Surat Utang Negara (SUN) Kementerian Keuangan, Loto Srianita Ginting mengatakan fitur ORI yang bisa diperjualbelikan kembali setelah dua kali pembayaran kupon bisa menarik minat investor. Pasalnya, seri ORI sebelumnya mendapatkan penawaran tinggi seperti pada seri ORI015 yang pemesanannya menyentuh Rp23,39 triliun.

Pihaknya pun membidik investor milenial sebagai sasaran utama karena ORI merupakan instrumen SBN ritel yang telah muncul sejak 2006.

“Masih konservatif [targetnya] karena agen penjual kan ini pertama kalinya ditawarkan secara online,” katanya.

Dia menyebut target konservatif itu pun dipasang dengan mempertimbangkan jumlah SBN ritel yang jatuh tempo hingga akhir tahun. Tercatat, di tahun ini nilai SBN ritel yang akan jatuh tempo mencapai Rp51 triliun. Di sisi lain, jumlah penerbitan SBN ritel baru mencapai Rp40,2 triliun dari delapan kali penawaran yang telah dilakukan.

Dengan demikian, masih tersisa sekitar Rp10,8 triliun yang harus dipenuhi dari dua kali penerbitan yang tersisa yakni ORI016 pada 2 Oktober hingga 24 Oktober dan sukuk tabungan (ST) seri ST06 pada November 2019. Menurutnya, dua penerbitan terakhir di tahun ini bisa menutup jumlah SBN ritel yang jatuh tempo dengan ekspektasi masih terdapat investor yang akan membeli ORI seri baru sebagai penggantinya.

Seperti diketahui, instrumen yang jatuh tempo tahun ini yakni sukuk ritel (SR) seri SR008 senilai Rp31,5 triliun dan ORI013 senilai Rp19,7 triliun yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2019.

“Yang jatuh tempo itu enggak sepenuhnya dimiliki individu. Ada juga yang [dimiliki] institusi. [Instrumen] yang [dimiliki] individu mungkin dia akan roll over,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper