Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hingga Kuartal III/2019, Volume Produksi Vale Indonesia (INCO) Capai 50.531 Ton

PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) optimistis bisa mencapai target produksi nikel pada 2019 sekitar 71.000 ton.
Pekerja melakukan proses pemurnian dari nikel menjadi feronikel di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) Pomalaa milik PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk, di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Selasa (8/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja melakukan proses pemurnian dari nikel menjadi feronikel di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) Pomalaa milik PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk, di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Selasa (8/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Total produksi nikel dalam matte PT Vale Indonesia Tbk. mencapai 50.531 ton dalam 9 bulan pertama 2019. Volume tersebut turun 6,81% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Berdasarkan data perseroan yang dipublikasikan Senin (14/10/2019), emiten bersandi saham INCO itu memproduksi nikel dalam matte sebanyak 13.080 ton pada kuartal I/2019, 17.631 ton pada kuartal II/2019, dan 19.820 ton pada kuartal III/2019.

Secara kuartalan, volume produksi pada kuartal III/2019 lebih tinggi 12% dari volume produksi pada April-Juni tahun ini.

"Produksi pada kuartal III/2019 lebih tinggi dibandingkan dengan produksi pada kuartal II/2019 karena telah selesainya aktivitas-aktivitas pemeliharaan utama," tutur CEO dan Presiden Direktur Vale Indonesia Nico Kante ddalam keterangan resmi, Senin (14/10/2019).

Kendati mencatatkan pertumbuhan volume produksi secara kuartalan, total volume produksi nikel dalam matte INCO dalam 9 bulan tahun ini lebih rendah dari realisasi periode yang sama tahun sebelumnya. Pasalnya, produksi INCo pada Januari-September 2018 tercatat mencapai 54.227 ton.

"Kami optimistis bisa mencapai target produksi 2019 sekitar 71.000 ton," ucap Nico.

Untuk mencapai target tersebut, INCO harus memproduksi nikel dalam matte sekitar 20.469 ton pada kuartal IV/2019.

Pada tahun ini, proyeksi pendapatan INCO senilai US$759 juta pada 2019 dan US$809 juta pada 2020. Sementara itu, target laba bersih US$48 juta pada 2019 dan US$65 juta pada 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper