Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vale Indonesia (INCO) Teken Perjanjian Pendahuluan Divestasi dengan Inalum

Para Pihak berencana untuk menandatangani perjanjian-perjanjian definitif utama pada akhir 2019 dan menyelesaikan keseluruhan transaksi dalam waktu 6 bulan.
Pekerja mengeluarkan biji nikel dari tanur dalam proses furnace di smelter PT. Vale Indonesia di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Sabtu (30/3/2019)./ANTARA-Basri Marzuki
Pekerja mengeluarkan biji nikel dari tanur dalam proses furnace di smelter PT. Vale Indonesia di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Sabtu (30/3/2019)./ANTARA-Basri Marzuki

Bisnis.com, JAKARTA - PT Vale Indonesia Tbk., Vale Canada Limited dan Sumitomo Metal Mining bersama PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) telah menandatangani Perjanjian Pendahuluan sehubungan dengan kewajiban divestasi emiten berkode saham INCO itu.

Dalam keterangan resmi pada Senin (14/10/2019), perseroan mengungkapkan bahwa perjanjian pendahuluan yang diteken pada 11 Oktober 2019 merupakan langkah awal dimulainya kerja sama strategis jangka panjang antara Vale Indonesia dan Inalum dalam mengelola sumber daya mineral strategis di Indonesia.

Ditekennya perjanjian itu sejalan dengan surat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia No. 1706/32/DJB/2019 tanggal 8 Oktober 2019 yang menegaskan bahwa Pemerintah Republik Indonesia telah menunjuk Inalum sebagai perwakilannya dalam mengambil alih 20% saham Vale Indonesia untuk memenuhi kewajiban divestasinya.

Perjanjian ditandatangani oleh Presiden Direktur Vale Indonesia Nico Kanter, Wakil Presiden Direktur Febriany Eddy, CEO Vale Canada Limited Mark James Travers dan Deputy General Manager, Non-Ferrous Metals Division Sumitomo Metal Mining Kaoru Hayashi. Sementara itu, pihak Inalum diwakili oleh Presiden Direktur Budi Gunadi Sadikin selaku Presiden Direktur.

"Para Pihak berencana untuk menandatangani perjanjian-perjanjian definitif utama pada akhir 2019 dan menyelesaikan keseluruhan transaksi dalam waktu 6 bulan setelah penandatanganan perjanjian-perjanjian definitif tersebut," tulis Direktur Keuangan Vale Indonesia Bernardus Irmanto.

Penandatanganan perjanjian ini, lanjutnya, menempatkan Vale Indonesia pada posisi yang tepat untuk berkontribusi bagi pembangunan Indonesia dan memperkuat komitmen jangka panjang Vale Indonesia terhadap pengolahan sumber daya nikel guna peningkatan nilai tambah, keberlanjutan dan pemberdayaan lokal di Indonesia.

Di pasar modal, saham INCO ditutup di level Rp3.830 per saham pada akhir perdagangan JUmat (11/10/2019). INCO membukukan kenaikan harga saham 17,48% sepanjang tahun berjalan 2019. 

Perusahaan tambang nikel itu memiliki nilai kapitalisasi pasar Rp38,06 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper