Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perundingan Dagang AS-China Lancar Jaya, Safe Haven Kecewa

Pergerakan indeks dolar Amerika Serikat (AS) terpantau lanjut melemah pada perdagangan pagi ini, Jumat (11/10/2019), bersama nilai tukar yen Jepang seiring dengan meredanya daya tarik aset safe haven.
Uang kertas dolar AS yang menampilkan pendiri negara Amerika Benjamin Franklin dan uang kertas yuan China yang menampilkan mendiang pendiri Republik Rakyat China Mao Zedong terlihat di antara bendera AS dan China dalam gambar ilustrasi yang diambil 20 Mei 2019. /REUTERS - Jason Lee.
Uang kertas dolar AS yang menampilkan pendiri negara Amerika Benjamin Franklin dan uang kertas yuan China yang menampilkan mendiang pendiri Republik Rakyat China Mao Zedong terlihat di antara bendera AS dan China dalam gambar ilustrasi yang diambil 20 Mei 2019. /REUTERS - Jason Lee.

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks dolar Amerika Serikat (AS) terpantau lanjut melemah pada perdagangan pagi ini, Jumat (11/10/2019), bersama nilai tukar yen Jepang seiring dengan meredanya daya tarik aset safe haven.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia, terkoreksi 0,019 poin atau 0,02 persen ke level 98,682 pada pukul 08.36 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Kamis (10/10), indeks dolar AS ditutup di posisi 98,701 dengan penurunan tajam 0,417 poin atau 0,42 persen.

Pelemahan indeks dolar AS dipengaruhi oleh berkurangnya minat investor untuk greenback di tengah bangkitnya optimisme seputar prospek hubungan AS dan China.

Presiden AS Donald Trump mengatakan hari pertama perundingan perdagangan tingkat tinggi antara AS dan China pada Kamis (10/10/2019) berjalan sangat baik.

“Kami baru saja menyelesaikan negosiasi dengan China, kami melakukannya dengan sangat baik, kami akan memiliki pembahasan lain besok. Saya bertemu dengan wakil perdana menteri di Gedung Putih, dan saya pikir ini berjalan sangat baik," kata Trump, dikutip dari Bloomberg.

Trump mengungkapkan pembicaraan antara Wakil Perdana Menteri China Liu He, Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer, dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin diperkirakan akan dilanjutkan pada Jumat. Ia juga berencana untuk bertemu dengan juru runding tingkat tinggi China.

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan perundingan antara kedua belah pihak mungkin telah berjalan lebih baik dari yang diperkirakan. Selain itu, seorang pejabat Kamar Dagang AS meningkatkan kemungkinan adanya kesepakatan mata uang pekan ini.

“Pembekuan tarif di tingkat saat ini tidak mungkin akan membalik perlambatan yang sedang terjadi dalam pertumbuhan ekonomi,” ujar analis National Australia Bank, dikutip dari Reuters.

“Ketidakpastian seputar masalah struktural yang tak terselesaikan seperti pencurian hak kekayaan dan subsidi untuk perusahaan milik negara cenderung tetap menjadi pencegah peningkatan dalam pengeluaran modal yang sangat dibutuhkan. Pada titik ini, potensi pakta mata uang akan menjadi penting,” jelasnya.

Indeks dolar AS lanjut melemah setelah membukukan penurunan harian terbesarnya dalam lima pekan akibat permintaan yang menurun untuk sifat safe haven mata uang ini.

Sejalan dengan dolar AS, nilai tukar yen Jepang ikut lanjut melemah 0,01 persen ke posisi 107,99 yen per dolar AS pada pukul 08.46 WIB, setelah ditutup melemah 0,47 persen di level 107,98 pada Kamis (10/10).

Berkurangnya daya tarik safe haven juga membebani harga emas Comex sekaligus mengangkat imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun ke 1,6716 persen setelah berakhir di level 1,656 persen pada Kamis (10/10).

Posisi indeks dolar AS
TanggalPosisi

11/10/2019

(Pk. 08.36 WIB)

98,682

(-0,02 persen)

10/10/2019

98,701

(-0,42 persen)

9/10/2019

 

99,118

(-0,02 persen)

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper